Mohon tunggu...
H.Asrul Hoesein
H.Asrul Hoesein Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang Sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Jakarta http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Founder PKPS di Indonesia | Founder Firma AH dan Partner | Jakarta | Pendiri Yayasan Kelola Sampah Indonesia - YAKSINDO | Surabaya. http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Musik Bambu Indonesia

2 Oktober 2010   06:28 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:47 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_276247" align="aligncenter" width="209" caption="Angklung_Musik Bambu Indonesia"][/caption]

Indonesia memang kaya, disamping sumber daya alam juga ditunjang sumberdaya manusianya., kearifan lokalnya (budaya) sangat kaya dan sungguh dahsyat, ia itu kesenian, bahasa, dlsb. Walau sekarang bangsa kita menjadi sedikit “pemarah”, (tapi saya tidak masuk di substansi ini).

Mari kita saling mengingatkan akan pentingnya menjaga (kekayaan) kearifan lokal itu, jangan sampai kita berpolemik dan berseteru sesama anak bangsa terus tiada henti, ternyata kita kecolongan, diadopsi dan dicuri kekayaan kita, termasuk kekayaan budaya tsb. oleh negara lain, sebagaimana telah terjadi selama ini al; batik, makanan, kesenian seperti lagu, wayang, dll. sampai kecolongan wilayah di perbatasan, semua rawan, yang tentu sudah kita ketahui bersama.

Indonesia, pada tanggal 2-3 oktober 2010, akan mengadakan Festival Musik Bambu Nusantara, diselenggarakan di Sabuga, Bandung, Jawa Barat. Banyak jenis acara yang akan digelar disana, antara lain: Seminar Musik Bambu, Kuliner Bambu, Yang paling seru demo pembuatan music bambu jenis Angklung dengan menggunakan waktu singkat, ada juga kolaborasi music jazz dan angklung yang dimotori oleh pemusik Dwiky Dharmawan beserta pemusik senior lainnya. Disamping penampilan music Angklung kontemporari(pengembangan) tersebut, juga akan ditampilkan music tradisional “asli” Angklung. Sekedar mengingatkan saja, bahwa tahun lalu (2009), pertunjukan angklung ini masuk muri yang dimainkan sekitar 10.000 orang di Bandung (di Universitas Padjadjaran). Akan ada Parade Angklung yang diikuti sekitar 500 peserta siswa sekolah (SD,SMP,SMA).

Angklung, music bambu “asli” temuan bangsa Indonesia, ini sebuah fakta, anak bangsa Indonesia sangat kreatif dan kesenian ini berakar dari nilai tradisi bangsa Indonesia sendiri. Keseinian ini setidaknya sudah tersebar di 17 daerah/wilayah di Indonesia, masing-masing di Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Sumatera.

Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata RI, Sapta Nirwandar, mengatakan, dengan mengangkat tema Reinvention Bamboo Music and Culture, festival yang digelar untuk keempat kali ini akan disemarakkan dengan parade angklung, bambu indigenous antara lain seruling nusantara, bambu klasik, bamboo rythim/string, bambu kontemporer.

Kesenian angklung ini jangan sampai diabaikan legalitasnya, sebagai Hak Milik (HAKI) bangsa Indonesia, dan perlu mendapat pengakual formal dari dunia Internasional, setidaknya sudah perlu didaftar sejak dini di Unesco, pemerintah jangan abaikan ini, lindungi dan jangan sampai berpolemik lagi seperti kekayaan budaya lainnya yang telah diklaim sebagai miliknya oleh negara lain, seperti Malaysia. Daftar sekarang juga sebelum ter”promosi”kan secara global. Karena kalau sudah terkenal, maka nilai ekonominya sudah menjanjikan untuk diadopsi, setan sudah sangat mudah masuk ke otak untuk dikembangkan dari aslinya oleh sipenjiplak (kalau sudah melihat sample, mudahlah ditiru), seakan itu menjadi ide baru mereka, padahal hanya ide inovasi (kontemporer) mereka. Ini harus ekstra hati-hati, karena Tanaman Bambu bukan Cuma ada di Indonesia, tapi di Negara lain juga banyak, misalnya; China (dikenal sebagai negeri Tirai Bambu), Malaysia (sudah banyak mereka adopsi dari Indonesia, Brunai, dll. Ini semua menjadikan pengalaman berharga bagi bangsa Indonesia. Kementerian Pariwisata harus cakap dan cerdas untuk antisipasi semua ini. Ide itu mahal…..Semoga.

Selamat dan Sukses pelaksanaan Festival Musik Bambu Nusantara, di Sabuga, Bandung, Jawa Barat. Maju kesenian tradisional Indonesia.

Melalui postingan ini, di ucapkan Selamat Hari Batik Nasional, 2 Mei 2010.

asrulhoeseinbrother

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun