Mohon tunggu...
Hasria Moita
Hasria Moita Mohon Tunggu... -

mengejar gelar sarjana

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Remaja dan Free Sex

3 Desember 2014   02:28 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:11 662
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sex ? siapa sih yang nggak tahu kata tersebut, di Indonesia saat ini free sex sudah kerap terjadi, khususnya remaja, yang tiap tahunnya meningkat, ini dapat dilihat bahwa penyakit menular seksual yang tiap tahunnya memiliki peningkatan.

Apa sih itu free sex ?

Free sex adalah jenis hubungan yang illegal, yang dilarang oleh pemerintah, orang tua, dan agama karena menyangkut moral seseorang. Tapi hubungan yang di masuk ilegal bukan suami-istri. Hubungan yang di masuk adalah pria dan wanita yang berhubungan tanpa adanya pernikahan. Free sex semakin meningkat ini didasari keyakinan bahwa manusia berhak menentukan sesuatu bagi dirinya sendiri. Bila dua orang saling suka sama suka, maka tidak ada yang menghentikan mereka, tidak ada pihak-pihak lain yang mengatur hubungan mereka.

Free sex bukan hanya dilakukan oleh sepasang kekasih yang saling jatuh cinta, lalu tidak dapat menahan emosi dan nafsu, tetapi free sex biasanya di lakukan remaja perempuan kepada bapak-bapak yang sudah menikah, untuk memunuhi kebetuhan keuangannya. Free sex berbicara tentang hubungan-hubungan lain yang dilarang.

Fenomena free sex merebak melalui fasilitas video rekaman yang disebarluaskan melalui jaringan internet. Kita tidak bisa menyalahkan perkembangan teknologi yang begitu pesat untuk memudahkan penyebaran informasi dan jarak tanpa batas. Yang harus diperhatikan adalah kebijaksanaan penyelesaian informasi dan penggunaan secara positif. Dalam mengenai free sex dikalangan peajar serta efek sosial.

Remaja adalah mereka yang berada pada usia 12-18 tahun. Monks, dkk (200) member batasan usia remaja adalah 12-21 , menurut Stanley hall (dalam santrock, 2003) . berkaitan dengan free fenomena free sex di kalangan pelajar, maka inilah faktor yang mempengaruhi berkembangnya free sex sekaligus yang menjadi dasar pertimbangan mengapa pendidikan seks sangat penting dewasa saat ini :

Faktor Intern

·Masa pubertas

Anak-anak akan mengalami masa yang disebut pubertas, yaitu masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa remaja. Pada masa tersebut mereka akan mengalami perubahan-perubahan fisik dan jiwa yang sangat cepat dan masih labil.

Dalam masa pubertas inilah, berbagai permasalahan pada diri remaja timbul :

Kecanggungan dalam pergaulan dan kekakuan dalam gerak, ketidakstabilan emosi, adanya perasaan kosong akibat perombakan pandangan dan petunjuk hidup, adanya sikap menentang dan menantang orang tua, pertentangan di dalam dirinya sering menjadi pangkal penyebab pertentangan-pertentangan dengan orang tua, kegelisahan karena banyak hal diinginkan tetapi remaja tidak sanggup memenuhi semuanya, senang bereksperimentasi, Senang bereksplorasi, mempunyai banyak fantasi, khayalan, dan bualan, Kecenderungan membentuk kelompok dan kecenderungan kegiatan berkelompok.

Berdasarkan tinjauan teori perkembangan,usia remaja adalah masa saat terjadinya perubahan-perubahan yang cepat, termasuk perubahan fundamental dalam aspek kognitif, emosi, sosial dan pencapaian ( Pagan, 2006). Sebagian remaja mampu mengatasi transisi ini dengan baik, namun beberapa remaja bisa jadi mengalami penurunan pada kondisi psikis, fisiologis, dan sosial. Beberapa permasalahan remaja yang muncul, terutama free seks biasanya banyak muncul berhubungan dengan karakteristik yang ada pada diri remaja.

·Pertumbuhan yang tidak diikuti dengan kematangan mental

Pertumbuhan fisik tentu saja akan semakin baik apabila dilandasi dengan kematangan mental dan moral. Karena jika mengedepankan fisik tanpa melihat perilaku yang baik, maka akan berdampak buruk atau negatif , seperti para remaja perempuan yang dengan mudahnya menyerahkan kehormatannya demi rayuan gombal terhadap pria “cinta”.

Faktor ekstern

a.      Pengaruh media massa

Perkembangan teknologi di jaman globalisasi saat ini dianggap sebagai faktor penting dalam pengaruh  pada free sekskarena dengan mudahnya segala akses informasi oleh semua kalangan , terutama para pelajar (remaja) seperti anak SD,SMP,SMA yang akan memudahkan mereka mengakses situs yang tidak sesuai dengan usia mereka, seperti pornografi di internet. Pengaksesan internet bahkan semakin canggih dan semakin mudah oleh masing-masing personal, melalui handphone pribadi.

Meskipun internet dipersalahkan dari penggunaannya, namun inilah kenyataan bahwa pengaruh internetlah yang mempermudah akses pornografi pengaruhnya yang besar pada free seks :

1.      Tahun 2000, pengguna internet di dunia hanya 26 juta. Tapi tahun 2009 meningkat hingga 1,7 milyar

2.      60% pengguna internet berusia 15-19 tahun, 42% usia 25-30 tahun dan 28% berusia 30 tahun ke atas

3.      Setiap detiknya ada sekitar 28.358 orang mengakses situs pornografi dan 372 juta pencarian situs porno dari search engine. Belum lagi terdapat 420 juta halaman situs porno di internet yang bisa diakses oleh siapa saja.

4.      Survey yang dilakukan menunjukkan bahwa rumah adalah tempat yang aman untuk remaja mengakses situs porno (37%), dimana sisanya mereka melakukan di warnet (15%) dan rumah teman (11%).

Diperlukan pengawasan yang ketat oleh para orangtua dalam mengawasi pengaksesan                     internet oleh para remaja.

b.     Pendidikan seks

pendidikan seks masih banyak pendidikan yang diberikan terhadap sekolah yang tidak sesuai umur pelajar. Dengan mempelajari tentang hubungan antara pria dan wanita bisa meningkatkan rasa keingintahuan pelajar. Karena seperti kita ketahui keingintahuan dan mencoba-coba hal yang baru sangat tinggi.

c.       Drugs dan alcohol

Penggunaan drugs dan alkohol dapat menyebabkan kadar libido meningkat. Hal ini dapat memicu ketidaksadaran dalam diri. Penyalahgunaan drugs dan penggunaan alkohol adalah perilaku yang turut mendukung terjadinya free seks.

Dampak dari sex bebas ( free sex)

1.Bahaya fisik

Bahaya fisik yang dapat terjadiadalah karena penyakit kelamin atau penyakit menular seksual (PMS), HIV/aids serta bahaya kehamilan masa dini yang tak dikehendaki yang akan menimbulkan aborsi. PMS adalah penyakitvyang dapat ditularkan dari seseorang kepada orang lain melalui salah satunya hubungan seksual.

2.Bahaya perilaku dan kejiwaan

Sex bebas akan menyebabkan terjadinya penyakitnya kelainan seksual berupa keinginan untuk selalu melakukan hubungan sex. Sipenderita selalu menyibukan waktunya dengan berbagai khayalann-khayalan seksual, jima, ciuman, rangkulan, pelukan, dan bayangan-bayangan bentuk tubuh wanita luar dan dalam. Sipenderita yang ada dipikirannya hanyalah sex dan sex serta keinginan untu melampiaskan nafsu seksualnya.

3.Bahaya sosial

Sex hanya memikirkan kebebasan melakukan keinginan sesuka hatinya. Tanpa berfikir lagi tentan keluarga, memiliki anak dan hanya semata-mata kebebasan. Yang menerima akibat terburuknya adalah seorang wanita yang melakukan sex bebas dan akan melakukan aborsi, kemudian menjadi bahan ejekan terhadap tetangga maupun kerabat. Dan yang lebih parahnya para wanita tersebut terjerumus kedalam lembah pelacuran dan prositusi.

4.Bahaya perekonomian

Sex bebas akan melemahkan perekonomian laki-laki karena menurunnya produktivitas si pelaku akibat kondisi fisk dan mental yang menurun, penghamburan harta untuk memenuhi keinginan sex bebasnya, tapi berbeda dengan perempuan yang banyak terjadi di kalangan remaja, anak SMP,SMA maupun perkuliahan. Karena keuangan orang tua yang tidak mampu memenuhi keinginan shopping (belanja) untuk mempercantik diri, dan faktor melihat seseorang yang berekonomian yang lebih kemudian menginginkan berpenampilan tersebut dengan mendapatkan uang yang lebih banyak dengan menjual diri mereka karena untuk memenuhi nafsu belanja mereka.

5.Bahaya keagamaan

Mereka yang menikmati kebebasan yang melakukan free sex sex yang akan lupa pada agamanya, dan tidak takut lagi akan dosa yang mereka tanggung.

Sumber di dapat : http://sugiartha26.woedprees.com/2010/11/13/pengertian-free-sex—dan-dampak-sosial/

http://mikaelvoni88.blogspot.com/2010/11/perilaku-free-sex-di-kalangan-pelajar.html?m=

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun