Mohon tunggu...
Hasni Yana Fajria
Hasni Yana Fajria Mohon Tunggu... -

a woman with incredible spirit to reach an incredible dream

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

"Ambil Kanan, Kiri, atau Lurus?"

20 September 2013   02:27 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:39 633
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Ayo lanjut perjalanan lagi... Bedugul masih jauh rasanya.. Tidak  jauh dari kebun Gumitir terakhir yang kami lewati, jalanan semakin ramai saja. Kami ikuti petunjuk jalan yang menyebutkan nama desa yang ada di peta kami, yang terdekat dengan arah ke Bedugul. Singkat cerita, sampailah kami di Bedugul, danau Brantan yang tertutup kabut tipis, namun dinginnya sudah terasa menusuk tulang, padahal waktu masih menunjukkan pukul 3 sore. Kami sempatkan menikamti jagung bakar di tepi danau. setelah itu kami sholat di masjid pertama yang kami temui selama kami seharian keliling Bali. Masjid megah yang masih dalam renovasi itu letaknya ada di atas, di seberang  jalan Danau Brantan. Jika tidak mengejar matahari terbenamnya Pantai Kuta yang termasyur itu, kami ingin berlama-lama disini. Mengingat betapa menakjubkannya perjuangan kami menuju ke tempat ini. Aaah, mudah-mudahan ada kesempatan mengunjungi tempat ini lain waktu, InshaAllah.. (tanpa tersesat tentunya)

Perjalanan menuju Denpasar amat menyenangkan, banyak petunjuk jalan dan pengalaman melihat euforia masyarakat mengikuti upacara adat di semua desa adat yang kami lalui, di desa, bahkan di tengah kota sekalipun, tidak terkecuali.

Satu hari yang mengesankan, jalan alternatif, Kintamani, pegunungan, pelosok, bunga gumitir, upacara adat, danau Brantan, sunset Pantai Kuta.. Malam hari kami hanya berkeliling Jalan Raya Kuta untuk berburu oleh-oleh. Esok pagi adalah hari terakhir kami, kami ke pasar Seni Sukawati untuk memuaskan diri berbelanja dengan harga miring. Sayangnya, kami hanya dapat menikmati hari kedua kami sampai dengan pukul 15.00 Wita saja, karena semua jalan utama akan ditutup, listrik dipadamkan secara bertahap, termasuk mesin ATM (MashaAllah, ke Surabaya hanya mengantongi uang 8000 saja hahahaha seruuu!!!). Kami, juga ratusan calon penumpang pesawat lainnya sudah memenuhi Bandara Internasional Ngurah Rai. Padahal penerbangan kami pukul 21-40 Wita. Sedapnya duduk lesehan bersama banyak orang di selasar ruang tunggu bandara hahaha.. Benar-benar liburan singkat yang penuh cerita..

Selamat Berlibur...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun