Di zaman modernisasi ini, banyak terjadi perubahan sosial di Indonesia khususnya di desa sruni ini. Desa sruni terletak di kecamatan jenggawah, kabupaten jember ini juga nampak  mengalami dampak  perubahan sosial. Salah satu contoh dari dampak perubahan sosial adalah berkurangnya pendidikan agama. Hal ini berdampak negatif bagi masyakat. Namun, masyarakat tidak menyadari hal tersebut.
Pada era ke 1970-an kebawah,desa ini kental dengan pendidikan agama. Masyarakat dulu mengeyam pendidikan agama bukan di sekolah umum melainkan di langgar atau surai. Tetapi orang desa sruni menyebutnya langgar. Di langgar kita diajari oleh para kyai. Masyarakat diajari cara baca dan tulis al-qur'an. Tidak ada batasan umur untuk belajar di langgar tetapi kebanyakan anak-anak. Dan bisa dikatakan bahwa masyarakat sruni menjadikan pendidikan agama menjadi pendidikan bagi anaknya.Â
Pada era 1980-an sampai sekarang, banyak bermuculan sekolah umum dari negeri sampai swasta. Sekolah umum yang pertama dibangun di sruni adalah sekolah dasar yaitu SDN SRUNI 03 atau masyarakat biasa menyebutnya impress. Cara masuk disekolah ini dulu cukup unik yaitu dengan cara tangan kita harus sampai di telinga dengan melingkari kepala. Masyarakat menanggapi dengan positif kedatangan sekolah umum ini. Sehingga, banyak orang tua yang menyekolahkan anaknya ke sekolah umum. Lambat laun pendidikan keagamaan mulai di kesampingkan oleh para orangtua. Mereka lebih memetingkan anaknya peringkat satu di sekolah umum. Hal ini terjadi karena taraf pendidikan sekolah di Indonesia saat ini yang lebih mementingkan pendidikan formal daripada pendidkan agama.
Dan ini adalah salah satu penyebab anak kurang mendapatkan pengetahuan tentang ilmu keaagamaan. Sehingga anak bisa terjeerumus dalam kesalahan. Seperti contoh anak remaja sekarang yang mabuk-mabukan, sex bebas, perkelahian atu tawuran dan lain-lain. Oleh karena itu, pentingnya pendidikan agama adalah agar membentengi anak dan memberi penjelasan tentang hal yang baik dan buruk. Sebaiknya para orangtua bisa mengimbangkan antara pendidikan formal dan pendidikan agama agar tidak terjadi ketempangan dalam pendidikan.
Ingatkah dulu jika anak tidak bisa mengaji maka orangtua akan memarahi anaknya tapi ini berketebalikan dengan kondisi sekarang. Dan itu terjadi di masyarakat desa sruni dimana para anak yang sudah besekolah SMP -- SMA banyak yang tidak tahu tentang ilmu. Sangat miris jika mendengar hal itu, maka dari itu para orangtua harus memberi pendidikan agama kepada anak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H