Filsafat State of Nature Menurut Thomas Hobbes

Thomas Hobbes adalah seorang filsuf yang beraliran empirisme. Lahir dalam keadaan premature di Malmesbury, Wiltshire, Inggris pada tanggal 05 April 1588,  ketika itu Ratu Elizabeth I sedang sibuk menghancurkan kalangan katholik. 

Meninggal pada umur 91 tahun di Derbyshire, Inggris pada tanggal 04 Desember 1679. Konsep manusia dari sudut pandang empirisme dan hubungan manusia dengan sistem Negara menjadi sebuah pandangan yang popular dari Thomas Hobbes. 

Melalui bukunya yang amat popular "Leviathan" Hobbes menjadi sangat berpengaruh terhadap seluruh bidang kajian moral di Inggris, tak hanya di Inggris Hobbes juga popular di Eropa daratan. 

courses.lumenlearning.com

Selain keahliannya sebagai filsuf Hobbes juga terkenal sebagai ahli sarjana klasik dan matematika. 

Menurut Hobbes, mengenai filsafat adalah mengamati sebuah ilmu pengetahuan tentang efek atau akibat yang berupa fakta. 

Hukum ilmu pasti dan ilmu alam diikuti oleh  Sebab-sebab tertentu dengan menentukan segala yang ada.

Menurut Thomas Hobbes mengenai hukum mekanisme yang telah pasti, bahwa segala sesuatu yang ada di dunia ini merupakan terdiri  atas bagian-bagian yang bergerak termasuk juga manusia itu sendiri. 

Baca juga : Pendidikan Filsafat Esensialisme dan Para Filsufnya

Rasa takut adalah kondisi alami manusia. Ada tiga prinsip dari pertengkaran dalam sifat manusia yaitu kehilangan kepercayaan, persaingan, dan kejayaan. 

Manusia merupakan mesin yang berpikir namun alat-alat mekanis adalah tubuh manusia. Perasaan yang sungguh egoitis yang ditunjukkan oleh manusia merupakan Bellum Ompium Contra Omnes. 

Berdasarkan asumsinya, bahwa pada dasarnya manusia pemburu kekuasaan, Hobbes berpendapat bahwa persaingan dan konflik menjadi warna dalam kehidupan manusia.  

Manusia yang sebelumnya hidup merdeka dalam keadaan alamiah karena perjanjian itu, tiba-tiba akan merasa terikat menjadi budak Negara.

Hukum Alam menurut hobbes ada tiga yaitu: pertama, lex naturalis. 

Baca juga : Pragmatisme dan Tokoh-tokoh Pragmatisme Pendidikan Filsafat

Merupakan hal-hal yang dilarang untuk merusak kehidupan serta mematuhinya dengan cara yang dianggap terbaik dalam sebuah aturan umum yang ditemukan oleh akal manusia demi menjaga kelangsungan hidup. 

Kedua, bahwa seseorang harus mau ketika yang lain juga mau, mengedepankan kedamaian dan membela jika dinggap perlu. 

Ketiga, manusia membuat perjanjian dan mereka melaksanakan perjanjian tersebut, kata-kata kosong terhadap hak seluruh manusia pada segalanya akan menimbulkan  kesia-sia semata.

Baca juga : Materialisme dan Pemikiran Tokoh-tokoh Materialisme Pendidikan Filsafat

Referensi:

https://id.wikipedia.org/wiki/Thomas_Hobbes

https://jurnalohjurnal.blogspot.com/2011/07/thomas-hobbes-dan-pemikirannya.html