Mohon tunggu...
Siti Hasanah
Siti Hasanah Mohon Tunggu... Lainnya - hasnhsty@gmail.com

public administration_18 Uin Sunan Gunung Djati Bandung

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Filsafat State of Nature Menurut Thomas Hobbes

23 Maret 2020   21:41 Diperbarui: 15 Juni 2021   18:45 2681
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengenal Filsafat State of Nature Menurut Thomas Hobbes (unsplash/alex block)

Thomas Hobbes adalah seorang filsuf yang beraliran empirisme. Lahir dalam keadaan premature di Malmesbury, Wiltshire, Inggris pada tanggal 05 April 1588,  ketika itu Ratu Elizabeth I sedang sibuk menghancurkan kalangan katholik. 

Meninggal pada umur 91 tahun di Derbyshire, Inggris pada tanggal 04 Desember 1679. Konsep manusia dari sudut pandang empirisme dan hubungan manusia dengan sistem Negara menjadi sebuah pandangan yang popular dari Thomas Hobbes. 

Melalui bukunya yang amat popular "Leviathan" Hobbes menjadi sangat berpengaruh terhadap seluruh bidang kajian moral di Inggris, tak hanya di Inggris Hobbes juga popular di Eropa daratan. 

courses.lumenlearning.com
courses.lumenlearning.com
Selain keahliannya sebagai filsuf Hobbes juga terkenal sebagai ahli sarjana klasik dan matematika. 

Menurut Hobbes, mengenai filsafat adalah mengamati sebuah ilmu pengetahuan tentang efek atau akibat yang berupa fakta. 

Hukum ilmu pasti dan ilmu alam diikuti oleh  Sebab-sebab tertentu dengan menentukan segala yang ada.

Menurut Thomas Hobbes mengenai hukum mekanisme yang telah pasti, bahwa segala sesuatu yang ada di dunia ini merupakan terdiri  atas bagian-bagian yang bergerak termasuk juga manusia itu sendiri. 

Baca juga : Pendidikan Filsafat Esensialisme dan Para Filsufnya

Rasa takut adalah kondisi alami manusia. Ada tiga prinsip dari pertengkaran dalam sifat manusia yaitu kehilangan kepercayaan, persaingan, dan kejayaan. 

Manusia merupakan mesin yang berpikir namun alat-alat mekanis adalah tubuh manusia. Perasaan yang sungguh egoitis yang ditunjukkan oleh manusia merupakan Bellum Ompium Contra Omnes. 

Berdasarkan asumsinya, bahwa pada dasarnya manusia pemburu kekuasaan, Hobbes berpendapat bahwa persaingan dan konflik menjadi warna dalam kehidupan manusia.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun