Pengaruh yunani Kuno terhadap sejarah peradaban Romawi Kuno sangat berpengaruh. karena itu, peradaban Romawi kuno sering dikelompokkan sebagai “klasik antik”. Peradaban Romawi kuno memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap dunia sekarang ini.
Semenanjung Italia adalah Negara-kota Roma di mana tempat tersebut merupakan tempat didirikannya sebuah peradaban Romawi Kuno, di puncak dan lembah tujuh bukit di samping sungai Tiber dan Romawi memulai sejarahnya tersebut di sana.
Seorang keturunan Arneas yaitu Romulus pada tahun 753 SM mendirikan kota tersebut. Sedangkan Suku Latia lah yang mengembangkan peradaban Romawi yang menetap di lembah sungai Tiber.
Baca juga : Pendidikan Filsafat Esensialisme dan Para Filsufnya
Filsafat mulai dipelajari oleh orang Romawi sejak sekitar 200 SM. Ketika itu, bangsa yunani ditaklukkan oleh Romawi, karena itu para filsuf Yunani melakukan kontak dengan banyak prajurit dan jenderal Roma.
Filsuf Yunani diantaranya adalah Plato, Soktares, dan Aristoteles telah banyak berkontribusi sehingga bangsa Romawi menyadari hal tersebut.
Baca juga : Pragmatisme dan Tokoh-tokoh Pragmatisme Pendidikan Filsafat
Karena itulah banyak orang-orang Romawi menjadi tertarik, dan sekitar 50 SM filsafat mulai ditulis oleh orang Romawi, meskipun masih menggunakan terjemahan bahasa Yunani ke bahasa latin. Sementara itu, perempuan dilarang untuk mempelajari filsafat.
Lucretius adalah salah satu orang Romawi pertama yang menulis filsafat, dan filsafat Epikurean Yunani menjadi pandangan yang diikuti oleh Lucretius.
Dalam judul sifat benda Lucretius menulis sebuah syair panjang yang menjelaskan tentang filsafat Epikureau dalam bahasa latin agar mudah dimengerti oleh orang yang tidak bisa berbahasa Yunani
Baca juga : Materialisme dan Pemikiran Tokoh-tokoh Materialisme Pendidikan Filsafat
Pada waktu yang hampir bersamaan filsuf Romawi lainnya menulis tentang filsafat, yaitu Cicero yang merupakan filsuf skeptis.
Menurut pemikiran Cicero kita harus mempertanyakan setiap fakta atau gagasan yang didapat dan harus selalu mempertanyakan, “bagaimana mereka tahu itu?”.
Untuk membuat manusia berfikir lebih logis adalah dengan menggunakan filsafat, supaya mereka bisa lebih baik lagi dalam membuat keputusan dalam pemerintahan.
Namun Cicero juga mengikuti sebagian gagasan Stoik, bahwa dalam gagasan tersebut adalah manusia harus mencoba menjadi sebaik mungkin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H