Mohon tunggu...
Inovasi

Tafsir Ganda dalam Kajian Desain Poster Film ‘A Thousand Words’

31 Mei 2016   20:41 Diperbarui: 31 Mei 2016   21:06 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster Film 'A Thousand Words' sumber: https://en.wikipedia.org/wiki/A_Thousand_Words_(Film)#/media/File%3AA_Thousand_Words_Poster.jpg (diakses pada tanggal 28 Mei 2016, pukul 20.15 WIB)

Diatas judul terdapat tagline yangseolah memberi spoiler mengenai garis besar dari cerita tersebut. Tagline tersebut berbunyi “He only has 1000 words left to discover what matters most” yang artinya “dia hanya memiliki 1000 kata yang tersisa untuk mencari apa yang paling menjadi masalah”. Satu kalimat ini adalah gambaran secara garis besar keseluruhan cerita yang mana intinya si tokoh utama harus mampu menyelesaikan permasalahan hidupnya dan belajar darinya hanya dalam 1.000 kata saja. Jenis font yang dipakai adalah San Serif, tegas, tegak, dan tak berekor. Warna fontnya diberi warna putih. Tujuannya dipilih jenis font tersebut agar jelas untuk dapat dibaca secara tegas. Diberi warna putih karena menyelaraskan dengan backgroundnya yang hitam.

Kesimpulan

Inti dari desain poster “A Thousand Words” bukanlah hal yang dapat diterjemahkan dengan interprestasi tunggal saja. Melalui deskripsi-deskripsi detai dari desain poster film diatas, terdapat banyak sekali hint yang tersembunyi dibalik beberapa elemen desain dan simbol-simbol perilaku. Dalam penggalian makna pada desain poster tersebut dapat kita temukan dua inti pesan, yaitu mengenai pentingnya “bicara yang baik-baik saja atau lebih baik diam”, kemudian himbauan untuk menjaga bahkan walaupun hanya satu buah pohon, dengan kesungguhan seolah nyawa yang dimiliki pohon adalah nyawa kita juga. Hal ini sesuai dengan jalan cerita yang apabila pohon tersebut menggugurkan keseribu daun yang dimilikinya, maka Jack McCall pun akan menghembuskan nafas terakhirnya. Hal ini merupakan analogi bahwa tanpa disadari jika kita menjaga lingkungan (baca: pohon) maka hubungan kita dengan manusiapun akan lebih lancar dan terkendali, sebab keduanya memiliki kolerasi yang kasat dan tidak langsung namun pengaruhnya dalam hidup sangat besar.

Daftar Pustka

  • James, Judy 2010, The Body Language, Ufuk Press.
  • Sanyoto, Sadjiman ebdi 2005, Nirmana : Elemen-elemen Seni & Desain, Jalasutra, Yogyakarta.

Webtografi

Sumber (diakses pada tanggal 28 Mei 2016, pukul 20.15 WIB)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun