Tingkat Inflasi, kenaikan harga berlaku ditekan seminimal mungkin agar masyarakat tidak mengalami kesulitan dalam menjalankan kegiatan ekonominya.
Permasalahan dalam Ekonomi Makro
- Lambannya pertumbuhan ekonomi,Jumlah lulusan sekolah/sarjana yang meningkat setiap tahunnya tidak diimbangi dengan lapangan pekerjaan yang ada. Terlebih masih adanya keengganan untuk berwirausaha. Hal ini mengakibatkan pertumbuhan ekonomi berjalan lambat
- Tinggi nya pengangguran dan kemiskinan, Terbatasnya lapangan pekerjaan dan ledakan jumlah penduduk adalah faktor utama terjadinya pengangguran dan kemiskinan.Jumlah penduduk yang meningkat tidak sebanding dengan lapangan pekerjaan yang tersedia sehingga meningkatkan jumlah pengangguran.Jumlah pengangguran yang meningkat, persaingan kerja yang sengit serta tuntutan untuk bisa bertahan hidup menyebabkan masyarakat tidak memiliki pilihan lain selain menjadi pekerja di sektor informal seperti buruh, kuli, pembantu, dsb.Tentu saja hal tersebut menjadi pemicu kemiskinan, karena masyarakat tidak mampu memenuhi kebutuhan dasarnya seperti sandang, pangan, papan, kesehatan, dan pendidikan
- Inflasi, Kenaikan harga barang yang merupakan dampak dari terjadinya inflasi akan mempengaruhi perekonomian dan daya beli masyarakat.Tingginya laju inflasi mengakibatkan BI melakukan pengetatan di bidang moneter.Namun, pengetatan moneter ini tidak dapat dilakukan secara drastis karena akan mengancam kelangsungan proses penyehatan perbankan dan program restrukturisasi perusahaan.
- Tinggi nya utang luar negeri,Turunnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing terutama dollar AS menyebabkan sebagian besar utang luar negeri tidak dilindungi dengan fasilitas lindung nilai.Sehingga pada saat terjadi krisis dalam sekejap nilai utang tersebut membengkak.Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah melakukan penjadwalan ulang utang luar negeri dengan pihak peminjam.
Maka, dengan ini kita ketahui bahwa ekonomi makro adalah studi tentang ekonomi secara keseluruhan. Makro-ekonomi menjelaskan perubahan ekonomi yang mempengaruhi banyak masyarakat, perusahaan, dan pasar.
Teori ekonomi makro ini muncul dengan diawali adanya kemerosotan perekonomian Amerika Serikat yang disebut depresi (the Great Depression) pada tahun 1929 dan puncaknya terjadi pada tahun 1932.
Adanya ekonomi makro ini bertujuan untuk menganalisis peristiwa ekonomi dan memperbaiki kebijaksanaan seperti pertumbuhan ekonomi, stabilitas harga, tenaga kerja dan pencapaian keseimbangan neraca yang berkesinambungan.
Hasna Syahidah
Sekolah Tinggi Ekonomi SEBI
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H