Ulumul Quran, atau ilmu-ilmu yang mempelajari Al-Qur'an dari berbagai aspek, terus  mengalami perkembangan yang signifikan pada abad ke-21. Seiring dengan kemajuan teknologi, perubahan sosial-budaya, serta tantangan global, studi Al-Qur'an menjadi semakin relevan dan dinamis. Berikut adalah beberapa aspek penting perkembangan ulumul Quranpada abad ini:
1. Digitalisasi dan Teknologi
Kemajuan teknologi digital telah membawa perubahan besar dalam studi Al-Qur'an. Banyak platform digital dan aplikasi yang menyediakan Al-Qur'an dalam berbagai bahasa dan tafsir yang dapat diakses dengan mudah oleh siapa saja di seluruh dunia. Salah satu perkembangan yang paling menonjol adalah kemunculan perangkat lunak untuk studi Al-Qur'an, yang memungkinkan analisis teks secara mendalam, seperti pencarian kata kunci, studi kosakata, hingga tafsir ayat per ayat.
Di samping itu, proyek digitalisasi manuskrip Al-Qur'an kuno yang dilakukan oleh beberapa universitas dan lembaga internasional semakin memperkaya khazanah keilmuan. Manuskrip-manuskrip ini disimpan secara digital dan bisa diakses oleh para peneliti di seluruh dunia, sehingga membuka ruang baru untuk kajian tekstual dan sejarah Al-Qur'an.
2. Pendekatan Interdisipliner
Studi Al-Qur'an pada abad ke-21 juga semakin didorong oleh pendekatan interdisipliner. Ilmu-ilmu sosial, seperti antropologi, sosiologi, dan psikologi, digunakan untuk memahami bagaimana Al-Qur'an mempengaruhi masyarakat dalam konteks sejarah maupun kontemporer. Misalnya, studi mengenai gender dalam Al-Qur'an menjadi topik yang semakin populer, dengan banyak akademisi Muslim maupun non-Muslim yang berusaha memahami bagaimana peran gender digambarkan dan diinterpretasikan melalui lensa keadilan dan kesetaraan di era modern.
Selain itu, ilmu linguistik, sastra, dan filologi terus memainkan peran penting dalam meneliti struktur bahasa Al-Qur'an, analisis makna ayat-ayat, serta pengaruh konteks budaya dan sejarah pada pemahaman teks Al-Qur'an.
3. Tafsir Kontemporer
Pada abad ke-21, tafsir Al-Qur'an berkembang menjadi lebih kontekstual dan relevan dengan isu-isu modern seperti hak asasi manusia, lingkungan, politik, dan pluralisme agama. Banyak ulama dan pemikir Muslim yang berusaha menafsirkan Al-Qur'an dengan mempertimbangkan realitas global yang terus berubah, termasuk dampak globalisasi, isu migrasi, dan perkembangan teknologi.
Salah satu contoh penting adalah munculnya tafsir yang berfokus pada isu lingkungan dan keadilan sosial, yang dikenal dengan "tafsir ekologi". Para mufassir modern mencoba menunjukkan bagaimana Al-Qur'an mengajarkan kepedulian terhadap alam dan pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem, mengingatkan manusia tentang tanggung jawab mereka sebagai khalifah di bumi.
4. Kajian Gender dan Feminisme Islam