Mohon tunggu...
Hasna Nisrina
Hasna Nisrina Mohon Tunggu... Freelancer - Pelajar

Pelajar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Jadi Itu Siapa?

20 November 2020   16:21 Diperbarui: 20 November 2020   16:25 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Okedeh kalo gitu, ayok tidur. Aku pulang dulu yaa Titi cantik" 

Malam itu, mereka sama-sama tidak bisa tidur. Karena mereka sudah sangat tidak sabar untuk bisa pergi ke rumah Nenek Nina. Mereka sudah membayangkan pemandangan indah macam bagaimana yang akan menyambut mereka ketika sampai di rumah Nenek Nina. Mereka pun baru bisa sama-sama tertidur ketika sudah lewat tengah malam. 

Pagi harinya, ternyata mereka bangun telambat karena semalam sama-sama tidak bisa tidur. Di rumah masing-masing, Tata dan Titi sama-sama berlarian tidak jelas karena jam sudah menunjukkan pukul 10 pagi. Padahal, rencananya mereka berangkat pukul 8 diantar ayah Titi. 

Akhirnya, mereka baru berangkat pukul 10.30. Seperti yang sudah ditebak, jalanan arah ke pedesaan Nenek Nina macet parah. Karena jalur itu merupakan jalur ke tempat-tempat untuk liburan. Apalagi di waktu libur panjang seperti ini, pastinya macet parah. Dua jam pertama di perjalanan, Tata dan Titi masih sangat ceria. 

Mereka bahkan bernyanyi-nyanyi bersama di mobil. Energi mereka seakan tidak ada habisnya. Hal itu membuat heran papa dan mama Titi yang duduk di depan. Mereka berpikir, bagaimana bisa mereka masih seceria itu padahal jalanan saja masih macet parah. Bahkan, mobil mereka hanya berjalan paling jauh 10 meter. 

Namun, di dua jam berikutnya, mama dan papa Titi heran mengapa suara dua anak perempuan yang berisik itu sudah tidak terdengar. Setelah menengok ke belankang, yang dilihat mama Titi adalah Tata dan Titi yang sudah tertidur pulas. Ternyata mereka mungkin kelelahan. Dan saat itu juga, jalanan sudah mulai tidak terlalu macet lagi. Mobil mereka pun melaju dengan normal lagi. 

Mereka pun sampai di daerah dekat pedesaan Nenek Nina dua jam kemudian. Saat sudah akan sampai, mama Titi pun mulai membangunkan dua gadis yang masih tertidur dengan pula situ. 

"Hei, ana-anak ayo bangun. Udah mau sampai rumah nenek ini. Ayo bangun bangun." seru mama Titi. 

"Hoamm... kenapa sih, Ma? Ini udah mau sampe rumah nenek ya?" tanya Titi yang masih setengah sadar 

"Iya, tinggal belok jalan itu, kita udah mau sampai ke desa Nenek Nina. Tuh! Gunung Koko nya aja udah keliatan. Makannya ayo bangun bangun" 

"Ta Ta Ta, bangun Ta. Udah mau sampai rumah nenek nih. Nyesel deh kalo ngga bangun. Pemandangannya bagus banget" kata Tita sambil menggoyang-goyangkan tubuh Tata yang masih setengah tertidur. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun