Tata dan Titi adalah sahabat yang sangat dekat. Selain bersahabat mereka juga bertetangga karena rumah mereka tepat sekali bersebelahan. Kemanapun mereka pergi, mereka selalu pergi berdua. Mereka sudah seperti anak kembar yang kemana-mana selalu bersama. Bahkan, bisa dikatakan kalau dimana ada Tata disitu ada Titi, dan dimanapun ada Titi disitu ada Tata. Sedekat itulah persahabatan mereka.Â
Kedekatan mereka mungkin juga karena kedua orang tua mereka juga bersahabat dekat. Orang tua mereka merupakan sahabat dekat di masa sekolah dulu. Walaupun pernah kehilangan kontak, mereka akhirnya bisa bertemu kembali, bahkan bisa bertetangga dekat.Â
Liburan akhir semester telah tiba. Di Liburan kali ini, Tata dan Titi sudah berjanji untuk mengunjungi Nenek Nina. Nenek Nina adalah nenek dari Titi. Mereka ingin menghabiskan 2 minggu liburan mereka disana. Mereka ingin menghilangkan penat setelah 2 minggu mengikuti ujian akhir semester yang lumayan sulit bagi mereka. Mereka juga ingin menghidup udara segar khas pedesaan yang ada di rumah Nenek Nina.Â
Rumah Nenek Nina berada di pedesaan di bahwah kaki Gunung Koko. Bahkan, dari rumah Nenek Nina pun terlihat jelas pemandangan Gunung Koko yang sangat indah. Dan juga udara disana bebas dari polusi kendaraan bermotor. Tidak seperti di kota dimana mereka tinggal yang penuh dengan hiruk pikuk kendaraan bermotor.Â
Sabtu sore setelah selesai mengikuti ujian akhir semester, mereka mulai menyiapkan barang-barang apa saja yang akan mereka butuhkan selama 2 minggu berada di rumah Nenek Nina. Mereka menyiapkan barang seperti, baju, celana, alat mandi, dan lainnya. mereka tidak akan membawa ponsel pintar mereka.Â
"Eh Ti, kamu mau bawa ponsel nggak?" tanya TataÂ
"Ah nggak mau ah, aku pengen gitu menikmati liburan yang berkualitas. Nggak mau deh bawa ponsel ribet. Toh juga di desa tempat Nenek Nina itu susah sinyal pake banget. Jadi, buat apa bawa ponsel kalo akhirnya gabisa dipake." jawab TitiÂ
"Iya juga ya. Yaudah deh nggak usah bawa aja. Setuju deh biar liburan kita berkualitas gitu, nggak diganggu sama yang gimana-gimana."Â
"Nah itu tau. Yaudah yuk tidur. Besok kata papa aku kita berangkat pagi loh"Â
"Hah! Ngapain beranglat pagi pagi, Ti? Ngantuk tau."Â
"Ih kita itu berangkat pagi biar nggak kena macet Tata sayang"Â