Mohon tunggu...
hasnanandya
hasnanandya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Medical Student at Faculty of Medicine UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Still learning.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Fenomena Sangkal Putung dalam Penanganan Fraktur dan Dislokasi : Untung atau Aji Mumpung!

13 Desember 2024   01:00 Diperbarui: 13 Desember 2024   00:55 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Hasil penelitian menunjukkan bahwa praktik sangkal putung memiliki beberapa kelemahan yang signifikan. Kurangnya standarisasi dan risiko cedera tambahan merupakan perhatian utama. Selain itu, keterlambatan penyembuhan dan kurangnya edukasi pasien juga menjadi masalah.

Kesimpulan

1. Praktik sangkal putung tidak dapat dianggap sebagai pengobatan yang efektif dan aman untuk kasus fraktur dan dislokasi. Pengobatan medis konvensional masih menjadi pilihan utama bagi pasien. Oleh karena itu, perlu dilakukan:
2. Pengawasan dan regulasi: Pemerintah harus mengawasi dan mengatur praktik sangkal putung untuk memastikan keamanan dan kualitas pengobatan.
3. Edukasi masyarakat: Masyarakat harus diberikan edukasi yang memadai tentang pengobatan dan perawatan pasca-cedera.
4. Penelitian lanjutan: Perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk membandingkan efektivitas dan keamanan pengobatan medis konvensional dengan sangkal putung.

Daftar Pustaka
1. World Health Organization. (2019). Traditional Medicine.
2. Kementerian Kesehatan RI. (2017). Pedoman Pengobatan Tradisional.
3. Journal of Traditional Medicine. (2018). Efficacy and Safety of Traditional Bone Setting.

Artikel ini bertujuan untuk memberikan informasi yang akurat dan objektif tentang praktik sangkal putung

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun