Selamat Pagi kawan-kawan. Semoga pagimu selalu indah.Â
Jangan lupa kopi dan semangat Â
Narasi Pagi
Tuan hujan datang mengetuk daun jendela
Pagi yang malas dengan enggan membuka
Tamu ini membawa secangkir senyum dan seuntai kopi
Membuat wajah pagi seketika berseri
"Bolehkah saya masuk?"
Pagi menggeleng kuat-kuat
"Tidak ada apa pun di dalam. Â Kuterima kopimu dan lekaslah pergi. Kembali saja lain kali."
Rambut hujan semakin menghitam
Ia bergumam tanpa ambisi :
"Saya pergi, permisi."
Pagi di ambang jendela mengantar kepergiannya
"Maaf, saya terlalu malu untuk mengaku rindu."