Mohon tunggu...
Sriyanti HasnaMarwanti
Sriyanti HasnaMarwanti Mohon Tunggu... Lainnya - A dreamer

Seorang pemimpi yang terkadang suka membaca buku non fiksi. Mari berteman lewat diskusi sebuah tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Persimpangan Jalan Target 1 Juta Barel: Impian atau Mimpi?

2 November 2022   15:30 Diperbarui: 2 November 2022   18:34 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Impian Indonesia untuk mencapai 1 juta barel per hari sepertinya masih menjadi angan dan mimpi jika masalah di atas tidak segera terselesaikan. Lalu, kita harus bagaimana agar impian tersebut tak sirna oleh waktu? Siapa yang sepatutnya mengambil sikap dan bertanggung jawab untuk menjemput impian itu?

Apalagi ketergantungan terhadap impor yang tinggi, tercatat, sejak 2004 Indonesia masih jadi negara pengimpor bersih minyak! Kebutuhan bahan bakar minyak untuk konsumsi dalam negeri yang mencapai 1,4 juta barel per hari sampai 1,5 juta barel per hari tak sanggup dipenuhi dalam negeri lagi. 

Seharusnya pemerintah terutama Kementerian ESDM yang menaungi sektor energi di Indonesia segera memperbaiki diri agar investor hulu migas berminat investasi di Indonesia. Bukan hanya menyatakan minatnya, namun benar-benar ingin merealisasikannya. Walau kini Indonesia sedang melakukan transisi ke energi baru terbarukan (EBT), tapi tak perlu menafikan bahwa Indonesia masih butuh minyak. Kementerian ESDM, apakah Anda mengetahui pupusnya impian target 1 juta barel tersebut?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun