Mohon tunggu...
Sriyanti HasnaMarwanti
Sriyanti HasnaMarwanti Mohon Tunggu... Lainnya - A dreamer

Seorang pemimpi yang terkadang suka membaca buku non fiksi. Mari berteman lewat diskusi sebuah tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Skema Ponzi Menjerat Investor di Sebuah Negara, Mungkinkah?

24 Agustus 2022   17:05 Diperbarui: 24 Agustus 2022   17:08 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tapi, tak semudah itu, Ferguso! Bukan tidak mungkin, investor di sebuah negara terkena skema Ponzi oleh sang regulator; diserap habis-habisan dengan mengambil keuntungan sebesar-besarnya dari investor, lalu ditinggalkan begitu saja. 

Apakah hal ini bisa terjadi? Hmm, bisa saja! Tetapi alangkah baiknya, tidak terjadi. Bayangkan jika hal ini terjadi, rasanya seperti memercayakan hidup dan mati pada seseorang yang kita percaya, lalu 'ditikam' dari belakang alias dikhianati. Sakit? Banget!

Jangan sampai, hubungan regulator dengan pebisnis atau investor bagaikan skema Ponzi. Investasi besar-besaran, dijanjikan akan ada timbal balik yang setimpal, namun di tengah-tengah investasi berjalan kemudian tak ada kejelasan yang adil atau bijak.

Kalau negara sebagai regulator melakukan hal ini, wah, bisa-bisa, terkena blacklist! Amit-amit, tidak ada investor yang akan melirik. Kalau begini, negara yang harusnya bisa maju, malah berkembang melulu. 

Emang enak main skema Ponzi terus-terusan, kabur begitu saja ketika ada masalah lalu dengan percaya dirinya mencari investor lain? Wah, apa tidak ingat jika 'kamu' sudah terkena blacklist? Jangan sampai hal ini terjadi di negaramu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun