Bulan Mei kerap mengingatkan bangsa Indonesia pada suatu kejadian di tahun 1998. Di tengah memperjuangkan haknya sebagai rakyat, banyak pula korban berjatuhan. Dan sisa pejuang di tahun 1998 masih ada hingga kini, salah satunya adalah Adian Napitupulu.
Nama Adian sempat trending di media sosial Twitter pada Jumat (13/5) kala surat terbuka dari dirinya untuk Fahri Hamzah, Politikus dari Partai Geloran diposting oleh akun Twitter @Paltiwest. Mengapa Adian membuat surat terbuka kepada Fahri Hamzah?Â
FAHRI, WAKTU AKAN MENJADI PENGUJI SETIA MASING MASING KITA.
Oleh : Adian Napitupulu
Terima kasih untuk Fahri Hamzah yang telah memberi pesan pada generasinya. pic.twitter.com/lUGSiqRNYu--- NalaR (@Paltiwest) May 12, 2022
Rupanya hal ini bermula saat Fahri Hamzah merespon tweet pada 7 Mei 2022 yang menyinggung perjuangan tahun '98 dan menampilkan foto Adian Napitupulu dan Budiman Sudjatmiko. Lebih lanjut Fahri juga memberikan pesan kepada generasinya, yang secara tak langsung juga generasi Adian, bahwa jangan membiarkan rakyat menderita.Â
Di sisi lain, Adian merasa bahwa pesan Fahri tersebut menyinggung komitmen perjuangan dan komitmen kerakyatan dirinya dan Budiman Sudjatmiko. Pasalnya, di tweet yang disambar oleh Fahri Hamzah tak menampilkan foto orang banyak, hanya Adian dan Budiman,Â
Lewat surat terbukanya, Adian memaparkan bukti-bukti komitmen perjuangan setelah 24 tahun reformasi bersama aktivis '98 lainnya serta mempertanyakan peran Fahri yang sudah dilakukan untuk rakyat selama dirinya jadi pimpinan DPR.Â
Setahun setelah kejadian '98, Fahri tergolong cepat langsung masuk ke ranah legislatif. Sebaliknya, Adian dan sisa kawannya masih ditangkap dan dipukuli polisi hingga 2010.Â
Ditambah waktu 2007, DPR RI menghentikan penyidikan kasus Trisakti dan Semanggi. Padahal Fahri sudah berada di komisi III DPR yang berkenaan dengan ranah Hukum dan HAM. Namun Fahri dinilai Adian tak melakukan upaya untuk memperjuangkan rakyat.Â
Meski begitu, Adian tidak pernah usil mengkritik Fahri saat dirinya jadi anggota DPR.