Saat ini, kaum milenial mendapatkan tempat di bidang pemerintahan. Seperti staf khusus Presiden RI yang menggandeng pemuda-pemudi milenial. Perannya pun beragam, mulai dari juru bicara di bidang sosial membuat pidato terkait politik dan pers hingga staf khusus bidang hukum. Sama halnya di dunia investasi dalam Kemenko Marves.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Â Luhut Binsar Pandjaitan juga mendorong peran milenial dalam dunia investasi. Terbukti dengan dua nama yang muncul di beberapa media sekitar pertengahan tahun 2020 lalu.
Mereka adalah Septian Hario Seto dan Jona Widhagdo Putri. Jika nama mereka masih asing di telingamu, tidak ada salahnya kan berkenalan dengan dua kaum milenial berbakat ini?
Mata saya tertuju pada nama Septian Hario Seto saat pertama kali membuka situs resmi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi. Dalam situs tersebut, Seto berada di bawah kepemimpinan Luhut sebagai Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan tahun 2020. Tidak heran bila dirinya sering mewakili Menko LBP untuk memberikan keterangan pers.
Laki-laki kelahiran tahun 1984 ini merupakan komisaris independen milenial di BUMN, khususnya di Bank BNI. Riwayat pendidikannya pun patut diacungi jempol, Seto memperoleh gelar Sarjana Jurusan Akuntansi Universitas Indonesia dan melanjutkan Sarjana (S2) nya di Jurusan International Finance, SKEMA Business School.
Perjalanan karier Seto juga patut diperhitungkan. Sebelum namanya dikenal sebagai Komisaris BNI dan Deputi Bidang Koordinator Investasi dan Pertambangan, ternyata Seto sempat bekerja di Toba Bara Sejahtra, sebagai Corporate Finance Manager selama 8 tahun. Di tahun 2006-2007, dirinya pernah menduduki posisi Associate Auditor in Energy and Mining Division di PricewaterhouseCoopers.
Wajah milenial berikutnya yang berhasil menarik perhatian Luhut adalah Jona Widhagdo Putri.
Perempuan kelahiran tahun 1982 ini menempuh pendidikan Sarjana Manajemen Bisnis di University of London dan meraih Master of Art di Beijing bidang Ekonomi, Perdagangan, dan Bahasa serta pendidikan doktoral di Fudan University, Shanghai, China.
Jika ditelusuri di mesin pencarian jagat maya, nama Jona muncul sebagai staf pengajar di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Indonesia jurusan Hubungan Internasional. Di tahun 2015 silam, Jona dipercaya menjadi penerjemah Presiden RI Joko Widodo dalam pertemuan dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping pada peringatan Konferensi Asia Afrika di Bandung. Sedangkan di tahun 2020, Jona diberikan mandat sebagai Penasihat Khusus Menko bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia.
Baik Seto maupun Jona, keduanya pernah dipertemukan ketika Menko Marves mendapat tugas dari Jokowi untuk fokus menekan laju penularan virus Covid-19 di sembilan provinsi dalam kurun waktu 2 minggu. Di antara 5 orang yang ditunjuk yaitu Monica Nirmala, Jona Widhagdo Putri, Hernando Wahyono, Septian Hario Seto, dan Purbaya Yudhi Sadewa, hanya 1 orang saja yang memiliki latar belakang sebagai Ahli Kesehatan, dia adalah Monica Nirmala. Dilansir dari tirto.id, Jona mendapatkan arahan untuk kerja mempercepat penanganan Covid-19 dengan cara yang baik dan terukur.
Generasi milenial sudah mulai masuk ke ranah pemerintahan, peran dan tugas yang diambil mereka pun tidak main-main. Meski masih minim pengalaman, namun semangat para pemuda-pemudi milenial tak terpadamkan seperti kata Bung Karno kala itu "Berikan aku sepuluh pemuda, akan aku goncangkan dunia."