Kalimat "nanti saya kabari lagi," adalah salah satu kalimat keberatan dari customer. Untuk mengatasi hal tersebut tentu sulit dilakukan. Hal ini karena, kita tidak tahu apa yang dipikirkan customer di balik kalimat tersebut. Apakah dia memang benar-benar sedang mempertimbangkan untuk membeli, atau bahkan dia memang tidak berniat membeli karena ingin mencari produk lain yang lebih sesuai.
Alasan ini memang sering sekali ditemukan saat customer tidak terterik/secara tidak langsung menolak. Akan tetapi sebagai Customer Service kita tidak boleh menerimanya begitu saja. Sebagai posisi yang dikejar target penjualan, kata-kata ini menjadi sebuah boomerang bagi seorang Customer Service. Apakah kamu juga sering mengalaminya?
Jika ditelaah secara biasa, mungkin akan lebih baik jika kita benar-benar memberikan waktu kepada customer memutuskan. Akan tetapi, semakin lama waktu yang diberikan, semakin besar pula peluang customer untuk mencari produk lain atau bahkan tidak jadi beli sama sekali. Untuk itu, sebagai Customer Service, kamu tidak boleh menghadapinya dengan cara biasa. Ada beberapa cara tepat untuk menghadapinya, seperti di bawah ini:
- Cari Tahu Apa Alasan Customer Mengeluarkan Kalimat Tersebut
Daripada menebak-nebak, akan lebih baik kamu langsung mengajukan pertanyaan, seperti :
"Kalau boleh tahu apa yang menjadi pertimbangan Anda menunda penawaran dari kami?"
Pertanyaan di atas akan membuat kamu lebih mengerti di mana keberatan customer berasal. Dengan begitu, kamu bisa lebih meyakinkan customer ke point yang tepat.
- Yakinkan Customer Bahwa Solusi Dari Masalah Mereka Ada Di Depan Mata
Sebagai Customer Service, kamu harus percaya diri dengan produk/jasa yang kamu tawarkan. Yakinkan customer bahwa produk/jasa yang kamu tawarkan adalah jawaban terbaik untuk kebutuhan mereka. Dengan begitu, customer bisa yakin untuk menerima tawaranmu.
Kamu bisa mengatakan kalimat seperti, "Baik kak. Tidak apa-apa. Jadi keluhan asam urat itu ya kak yang membuat kakak cari obat herbal?"
Jika customer berkata, benar. Maka, kamu memiliki kesempatan kedua untuk meyakinkan customer bahwa produk/jasa yang kamu tawarkan adalah solusi terbaik.
- Jadwalkan Follow-up Ulang
Terkadang jawaban 'iya' yang terlambat dari customer lebih baik dibandingkan cepat tanggap tapi jawabannya 'tidak'.  Bisa saja penundaan tersebut benar-benar dibutuhkan oleh customer untuk berpikir lebih jauh, misalnya karena kendala waktu, biaya, dan lainnya.
Untuk itu tidak ada salahnya kamu memberikan waktu ke customer untuk mempertimbangkan lebih jauh. Namun tentu, kamu harus memberikan tenggat waktu secara halus kepada customer. Misalnya dengan mengatakan seperti :