Kamis (28/07/22), salah satu hari yang berkesan bagi warga di Balai RW 07 Kelurahan Jatihandap karena telah terlaksananya Rumah Kreasi hari ke-2 yang diselenggarakan oleh Tim KKN 57 UPI yang berkolaborasi dengan Karang Taruna Jatimandiri Unit 07 Kelurahan Jatihandap. Warga sekitar terutama para peserta sangat antusias dan bersemangat dalam mengikuti kegiatan Rumah Kreasi hari ke-2 ini.
Rumah Kreasi adalah salah satu program kerja unggulan dari tim kelompok kecil KKN 57 Tematik UPI 2022, yang merupakan ajang kegiatan untuk mengubah barang bekas atau sampah menjadi barang yang bermanfaat.Â
Terinspirasi dari program pemerintah Kota Bandung yang meluncurkan sebuah gerakan kolaborasi dalam membangun peradaban baru pengelolaan sampah yang lebih maju melalui upaya KANG (Kurangi) PIS (Pisahkan) MAN (Manfaatkan) Sampah.
Diselenggarakan selama 4 hari dengan materi barang bekas atau sampah dan hasil karya yang berbeda-beda setiap harinya. Barang bekas atau sampah yang digunakan hanya sampah anorganik seperti botol bekas, plastik atau kresek bekas, sedotan plastik bekas, dan masih banyak lainnya.
Sasaran peserta dari Rumah Kreasi ini adalah anak tingkat sekolah dasar sampai anak tingkat sekolah menengah pertama yang berasal dari RW 07 Kelurahan Jatihandap dan sekitarnya. Sebelum terjun langsung kepada peserta, seluruh panitia dari Rumah Kreasi telah mendapatkan pelatihan pembuatan karya dari barang bekas atau sampah terlebih dahulu yang diberikan arahan langsung dari perwakilan Kader PKK RW 07 yaitu Ibu Cici Sukaesih.
Pada Rumah Kreasi hari ke-2 ini, terdapat 4 keluaran hasil karya yang berbeda dari para peserta. Kreasi pertama yaitu, beberapa vas bunga yang terbuat dari botol bekas air mineral dan dikreasikan dengan berbagai macam hiasan agar menarik dan indah seperti sedotan bekas dan tali-talian yang sudah tidak terpakai.
Kreasi kedua yaitu, dedaunan yang terbuat dari sedotan plastik yang sudah tidak terpakai lagi. Sedotan tersebut bagian tengahnya dibagi dua dan di pipihkan memanjang dengan bantuan benda yang datar dan ujungnya dipotong melengkung membentuk seperti daun yang memanjang.
Kreasi ketiga yaitu, bunga mawar yang terbuat dari tali rafia sudah tidak terpakai. Membentuk beberapa kelopak bunga kecil yang dianyam dengan bantuan penggaris dan akhirnya akan disatu padukan dengan menempelkan kelopak-kelopak bunga kecil tersebut dengan bantuan lilin api yang menyala agar dapat menempel dengan hasil akhirnya akan menjadi sebuah bunga mawar dengan kelopak yang utuh.
Kreasi keempat yaitu, tangkai bunga yang terbuat dari kawat yang sudah tidak terpakai. Kawat tersebut dipotong dengan sama panjang, lalu dililitkan oleh kresek-kresek berwarna bekas dan ditempelkan. Kemudian batang tersebut disatukan dengan bunga mawar dan dimasukan kedalam pot yang sudah jadi sebelumnya.