Mohon tunggu...
Hasna Abidah Zain
Hasna Abidah Zain Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa S1 Ilmu Komunikasi di Universitas Sebelas Maret

Memiliki ketertarikan terhadap wisata, kuliner, dan seni.

Selanjutnya

Tutup

Music

Resensi Lagu Catchy, Bangkit dari Trauma dan Berdamai dengan Diri Sendiri

17 Oktober 2022   09:20 Diperbarui: 17 Oktober 2022   09:22 428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Dok. Idgitaf)

Identitas Musik

Judul: Satu-Satu

Penyanyi: Brigita Sriulina Sembiring Meliala (Idgitaf)

Produser: Michael Rodovan dan Ricco

Penulis Lirik: Brigita Sriulina Sembiring Meliala (Idgitaf)

Album: Single

Genre: Pop

Durasi: 4 menit, 46 detik

Musisi: Auistin Ong (Gitar Elektrik dan Akustik), Samuel Cristope (Bass Elektrik), 

Matthew Manwel (Drum), Ricco (Piano Akustik)

Vocal Edited: Hery Alesis

Mixing: Sum It Studio

Mastering: Dimas Pradipta

Produksi: Sum It Studio

Rilis: 10 Juni 2022

Lirik Lagu

Mata pernah melihat

Telinga pernah mendengar

Badan pernah merasa

Terekam jelas seakan terjadi

Baru saja

 

Siapakah yang salah

Siapa yang tanggung jawab

Waktu terus berjalan

Terasa salah karena

Ada yang belum selesai oh oh oh

 

Aku sudah tak marah

Walau masih teringat

Semua yang terjadi kemarin

Jadikan aku yang hari ini

 

Aku sudah tak benci

Walau nyatanya merugi

Terdengar tidaknya kata maaf

Dada lapang terima semua

 

Akan ada masa depan

Bagi semua yang bertahan

Duniaku pernah hancur

Rangkai lagi satu satu

Hu

 

Tak semua 'kan paham

Dan tak semua katakan

Maaf, semua harus terjadi (Pasti rasa sepi)

Kini kau tak sendiri lagi (Tak pendam lagi)

Aku akan coba pahami, oh-oh

 

Aku sudah tak marah

Walau masih teringat

Semua yang terjadi kemarin

Jadikan ku yang hari ini

 

Aku sudah tak benci

Walau nyatanya merugi

Terdengar tidaknya kata maaf

Dada lapang terima semua

 

Akan ada masa depan

Bagi semua yang bertahan

Duniaku pernah hancur

Rangkai lagi satu satu

 

Akan ada masa depan

Bagi semua yang bertahan

Duniaku pernah hancur

Rangkai lagi satu satu

 

Akan ada masa depan

Bagi semua yang bertahan

Duniaku pernah hancur

Rangkai lagi satu satu

 

Rangkai lagi satu satu

Rangkai lagi satu satu

Resensi Lagu Satu-Satu - Idgitaf

Lagu pop karya terbaru Idgitaf ini bercerita tentang seseorang yang kembali merangkai hidup satu persatu, dengan menerima dan berdamai atas trauma masa lalunya. Meskipun terkesan  menceritakan kemalangan masa lalu, lagu satu-satu mampu menjadi rilisan yang catchy dan menghadirkan elemen kejutan pada aransemennya saat showcase yang memberi kesan ceria. Kesan ceria yang timbul ini secara tidak langsung telah menggambarkan bahwa dalam lagu ini proses penerimaan akan kejadian masa lalu tersebut sudah terlewati.

Brigita Sriulina Sembiring Meliala, perempuan yang akrab disapa Idgitaf atau Gita ini berhasil merilis lagu dari lirik yang telah ditulisnya sejak tahun 2020 lalu, dalam pembuatan lagu ini Idgitaf flashback pada trauma dalam pengalaman masa lalunya, yang akhirnya hal tersebut telah membawa banyak dampak positif dalam hidupnya sekarang. Diproduseri oleh Michael Rodovan dan Ricco, akhirnya Lagu Satu-Satu berhasil rilis pada 10 Juni 2022. Dalam single ini, Idgitaf atau Gita, memilih konsep cover art single memakai warna dasar mendekati kuning gold atau fire yang mencerminkan kepribadian aslinya. Selain itu, terdapat foto dirinya yang menggunakan jumpsuit garis-garis dengan rambut berwarna hijau kepang dua, sedang duduk di hadapan balok tersusun dan berserakan, balok balok ini adalah gambaran kehidupan yang sedang kembali dirangkai satu persatu. Idgitaf sengaja menyusun cover art single sedemikian rupa, sebagai upaya menggambarkan masa kecil dengan pengalaman traumatik yang pernah ia rasakan, namun saat ini ia telah mampu berdamai dengan hal tersebut dan kembali merangkai atau menyusun satu persatu hidupnya.

Dalam lagu ini, pendengar diajak untuk menyelami kenangan memilukan di masa lalu, dengan kesadaran penuh, bahwa hal itu benar benar pernah terjadi. Seperti halnya yang tertulis pada lirik Lagu Satu-Satu bait pertama "mata pernah melihat, telinga pernah mendengar, badan pernah merasa, terekam jelas, seakan terjadi baru saja" begitulah liriknya, menyampaikan bahwa mata, telinga, dan badan telah menjadi saksi kejadian masa lalu yang menyimpan trauma mendalam dalam diri, bahkan meskipun sudah bertahun-tahun berlalu, namun rasa itu masih seperti baru saja terjadi.

Lanjutan lirik tersebut lalu mengingatkan, kalau waktu terus berjalan, namun disisi lain kita masih saja merasa bersalah. Ya, dalam lagu ini menyimpulkan bahwa jika kita masih merasa salah maka ada yang belum selesai, hal tersebut adalah penerimaan akan apa yang terjadi dan berdamai dengan hal tersebut. Tahap selanjutnya, ketika sudah mampu melakukan proses penerimaan atau berdamai dengan keadaan maka kita harus segera merangkai kembali satu persatu hidup. Dalam lagu ini juga disampaikan bahwa pasti ada masa depan bagi siapapun yang mampu bertahan meski dunianya pernah hancur, cukup berdamai dan jadikan pengalaman tersebut sebagai pelajaran yang akhirnya membawa dampak positif untuk saat ini dan masa depan.

Jika dibandingkan dengan lagu "Semoga Sembuh" karya Idgitaf sebelumnya, "Lagu Satu-Satu" memiliki aransemen yang cenderung lebih menggambarkan keceriaan, meskipun tetap menyimpan makna yang mendalam melalui bahasa yang sederhana. Instrumen dalam lagu ini, adalah gabungan instrumen klasik dan sendu menggunakan alat musik akustik dan juga elektrik, yang akhirnya menciptakan kesan menenangkan namun tetap ceria. Selain itu, dalam single ini sesekali juga diberi kejutan dengan terdengar kehadiran strings saat showcase yang memberi kesan megah dan mewah.

Dalam lagu ini, juga terasa sentuhan lo-fi yang memberikan kesan ketenangan dan mendukung konsentrasi pendengarnya, sehingga sangat cocok didengarkan pada saat me-time maupun untuk iringan saat mengerjakan tugas. Dalam liriknya lagu ini berusaha menggambarkan bahwa tokoh 'aku' sudah berhasil melewati traumatik masa lalu, dan sudah berdamai akan hal tersebut sehingga siap untuk kembali merangkai satu per satu hidupnya. Seperti yang terlihat dalam cover art single dimana Idgitaf berusaha menempatkan dirinya layaknya anak kecil yang sedang menyusun balok. Cover art single ini sangat filosofis karena Idgitaf berusaha menyampaikan bahwa traumatik yang terjadi pada masa lalu atau masa kecil bisa disembuhkan melalui proses penerimaan dan berdamai dengan keadaan. Selanjutnya, maka individu akan mampu kembali merangkai satu per satu hidupnya. Pesan yang tersirat dalam visual art cover single tersebut merupakan makna inti lagu ini, yang dengan adanya hal tersebut maka pesan dan maknanya secara garis besar lebih mudah dipahami.

Pembawaan Idgitaf saat menyanyikan lagu ini juga sangat ceria dan menyalurkan semangat kepada pendengarnya, bahwa tiap manusia pasti memiliki pengalaman kurang menyenangkan di masa lalu, namun kita pasti bisa melewatinya melalui penerimaan lalu kembali merangkai hidup dengan penuh kebahagian.

Lagu Satu-Satu karya Idgitaf adalah salah satu lagu yang membahas tentang Kesehatan Mental, yaitu upaya bangkit dari trauma masa lalu, untuk kembali merangkai satu per satu kehidupan. Tujuan dari dibuatnya lagu ini juga telah tercapai dengan baik, karena lagu mampu membangkitkan semangat pendengarnya untuk kembali merangkai satu persatu hidup dan berdamai akan trauma masa lalunya. Jadi, lagu ini perlu dan sangat cocok didengarkan untuk Self-Healing, maupun hanya sekedar untuk didengar saat me-time. Eits, tapi jangan salah, aransemen Lagu Satu-Satu yang cenderung menunjukkan nada terang atau ceria membuat lagu ini juga cocok didengarkan kapanpun, karena energi positif yang ikut mengalir dari tiap carik kata yang tersampaikan melalui suara emas Idgitaf. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun