Mohon tunggu...
Hasna Alifa Rosyada
Hasna Alifa Rosyada Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya sangat suka dengan journalling yang berawal dari sekedar menulis dairy, goals yang saya inginkan. Sampai mengantarkan saya pada dunia kepenulisan beberapa volunteer kepenulisan sampai menjadi staff content writer berhasil saya jalani. Saya seperti memiliki wadah untuk mengembangkan skill saya. Berharap di kompasiana yang telah memberikan kesempatan untuk para penulis semoga bisa memberikan berbagai informasi yang terbaik dan bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Peluncuran Bank Sampah Rajungan di Kelurahan Sugihwaras, Pemalang oleh KKN Kelompok 71 UIN KH Abdurrahman Wahid Pekalongan

14 Agustus 2024   10:02 Diperbarui: 16 Agustus 2024   17:50 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kelurahan Sugihwaras, Kabupaten Pemalang, menjadi lokasi penting dalam upaya peningkatan kesadaran lingkungan dan pemberdayaan masyarakat melalui peluncuran Bank Sampah “Rajungan”. Program ini merupakan salah satu program kerja unggulan yang diinisiasi oleh Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) 71 Universitas Islam Negeri K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan. Peluncuran Bank Sampah yang dilaksanakan pada Selasa, 13 Agustus 2024 ini disambut baik oleh masyarakat setempat, dihadiri oleh Dosen Pembimbing Lapangan KKN, tamu undangan, serta sejumlah tokoh masyarakat dan perwakilan dari pihak kelurahan. Dalam kesempatan ini, Bank Sampah "Rajungan" diresmikan oleh Ibu Shinta, Kepala Seksi Ekonomi dan Pembangunan Kelurahan Sugihwaras, yang berharap kehadiran bank sampah ini dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan dan perekonomian masyarakat.

Latar Belakang Pendirian Bank Sampah "Rajungan"

Bank Sampah "Rajungan" didirikan sebagai respons terhadap tantangan lingkungan yang dihadapi oleh masyarakat Kelurahan Sugihwaras. Seperti banyak wilayah di Indonesia, Sugihwaras mengalami permasalahan yang cukup serius terkait penumpukan sampah yang belum dapat terkelola dengan baik. Sampah sering kali menumpuk di sudut-sudut lingkungan, menimbulkan bau tidak sedap, serta menjadi sumber berbagai penyakit. Selain itu, kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah yang benar semakin memperburuk kondisi tersebut.

Melihat permasalahan ini, Kelompok KKN 71 UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan berinisiatif mendirikan Bank Sampah "Rajungan" sebagai solusi yang tidak hanya bertujuan untuk mengatasi masalah lingkungan, tetapi juga untuk memberdayakan masyarakat secara ekonomi. Konsep bank sampah dipilih karena selain dapat membantu mengurangi volume sampah, juga dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat dengan cara mengubah sampah menjadi sesuatu yang bernilai. Sampah yang dikumpulkan di bank sampah nantinya akan didaur ulang atau dijual, sehingga memberikan penghasilan tambahan bagi masyarakat yang berpartisipasi.

Sumber Foto pribadi
Sumber Foto pribadi

Pemilihan RT 001 RW 001 Sebagai Lokasi Proyek

RT 001 RW 001 dipilih sebagai lokasi field project Bank Sampah "Rajungan" berdasarkan beberapa pertimbangan strategis. Wilayah ini dikenal memiliki jumlah penduduk yang cukup banyak, dengan aktivitas sosial ekonomi yang intensif. Akibatnya, volume sampah yang dihasilkan pun relatif tinggi. Sayangnya, sistem pengelolaan sampah yang ada masih belum memadai, sehingga banyak sampah yang tidak terkelola dengan baik dan berpotensi menimbulkan masalah lingkungan.

Disamping itu, masyarakat di RT 001 RW 001 dinilai memiliki potensi besar untuk diberdayakan dalam program-program yang berorientasi pada peningkatan kualitas hidup dan kesadaran lingkungan. Dengan latar belakang ini, 

Sumber Foto Pribadi
Sumber Foto Pribadi

Kelompok KKN 71 melihat bahwa RT 001 RW 001 adalah lokasi yang tepat untuk memulai proyek Bank Sampah, yang diharapkan dapat menjadi model bagi wilayah-wilayah lain di Kelurahan Sugihwaras. Diharapkan, keberhasilan program ini di RT 001 RW 001 akan memicu inisiatif serupa di wilayah lain, sehingga manfaatnya dapat dirasakan lebih luas.

Acara Launching dan Peresmian Bank Sampah "Rajungan"

Acara peluncuran Bank Sampah "Rajungan" dimulai dengan sambutan dari Pihak Kelurahan Sugihwaras, Ibu Shinta selaku Kepala Seksi Ekonomi dan Pembangunan. Dalam sambutannya, beliau mengapresiasi antusiasme masyarakat Sugihwaras yang telah mendukung dan berpartisipasi aktif dalam program ini. Beliau juga menekankan pentingnya kerjasama antara mahasiswa KKN dan masyarakat dalam menciptakan solusi yang berkelanjutan untuk masalah lingkungan.

Sumber Foto Pribadi
Sumber Foto Pribadi

"Saya sangat bangga melihat semangat yang ditunjukkan oleh masyarakat Sugihwaras dalam mendukung inisiatif  Bank Sampah ini. Dengan adanya bank sampah, kita tidak hanya mengurangi jumlah sampah yang berakhir di tempat pembuangan akhir, tetapi juga memberikan nilai tambah yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Ini adalah contoh nyata bagaimana kita bisa bekerja sama untuk mencapai tujuan yang lebih besar," ungkap Ibu Shinta dalam sambutannya.


Setelah sambutan, acara dilanjutkan dengan peresmian Bank Sampah "Rajungan" oleh Ibu Shinta, Kepala Seksi Ekonomi dan Pembangunan Kelurahan Sugihwaras.

Workshop dan Edukasi Pengelolaan Sampah

Setelah prosesi peresmian, acara dilanjutkan dengan workshop singkat yang bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam kepada masyarakat mengenai cara kerja Bank Sampah. Workshop ini dipandu oleh Bapak Lutfi Fuad selaku praktisi sampah dari PT. Xaviera Global Synergy yang memberikan penjelasan rinci mulai dari administrasi bank sampah, cara pengelolaan sampah hingga penentuan harga sampah berdasarkan jenis dan kualitasnya.

Dalam sesi workshop, masyarakat diajarkan bagaimana cara memilah sampah dengan benar, terutama dalam memisahkan antara sampah organik dan non-organik. Selain itu, tim KKN juga memberikan penjelasan mengenai teknik pengolahan sampah kering agar memiliki nilai jual yang lebih tinggi. Misalnya, plastik dan kertas yang biasanya dianggap tidak berguna, dapat diolah kembali menjadi bahan baku untuk produk-produk yang memiliki nilai ekonomi. Dengan demikian, masyarakat dapat mengubah sampah menjadi sumber pendapatan tambahan.

Tidak hanya itu, workshop juga mencakup demonstrasi pembuatan pupuk cair dari sampah organik secara mandiri. Pupuk cair ini dapat digunakan untuk keperluan pertanian atau kebun rumah tangga, yang tentunya akan memberikan manfaat lebih bagi masyarakat, terutama mereka yang memiliki lahan pertanian atau hobi berkebun. Proses pembuatan pupuk cair ini relatif sederhana dan bisa dilakukan oleh siapa saja, dengan bahan-bahan yang mudah didapatkan di sekitar.

Ibu Markinah, salah satu pengurus Bank Sampah ”Rajungan”, mengungkapkan rasa terima kasihnya atas pengetahuan baru yang ia peroleh. "Selama ini saya tidak pernah berpikir bahwa sampah rumah tangga bisa diolah menjadi sesuatu yang bermanfaat. Dengan adanya Bank Sampah ini, saya jadi lebih semangat untuk mengelola sampah dengan benar. Selain lingkungan jadi lebih bersih, kita juga bisa mendapatkan tambahan penghasilan," tuturnya.

Sumber Foto Pribadi
Sumber Foto Pribadi

Harapan ke Depan

Peluncuran Bank Sampah "Rajungan" di Kelurahan Sugihwaras ini merupakan langkah awal dari sebuah gerakan besar dalam upaya pengelolaan sampah yang berkelanjutan. Dengan dukungan dari berbagai pihak, terutama masyarakat setempat, diharapkan Bank Sampah ini dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang semakin besar bagi lingkungan dan perekonomian masyarakat.

Dalam penutupan acara, Ibu Shinta kembali menekankan pentingnya kesinambungan dari program ini. "Apa yang kita mulai hari ini adalah awal dari perjalanan panjang. Saya berharap, Bank Sampah 'Rajungan' ini bisa terus berjalan dan tumbuh, sehingga kita semua bisa merasakan manfaatnya dalam jangka panjang. Mari kita jaga bersama apa yang sudah kita bangun, dan pastikan program ini bisa terus memberikan dampak positif bagi masyarakat Sugihwaras," tutupnya.

Dengan semangat kolaborasi dan gotong royong, Bank Sampah "Rajungan" siap menjadi simbol perubahan di Kelurahan Sugihwaras, membawa harapan baru bagi lingkungan yang lebih bersih dan kehidupan yang lebih sejahtera.

Penulis: Prisma Fransiska

KKN 59 Sugihwaras, Pemalang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun