Mohon tunggu...
Hasmaruddin
Hasmaruddin Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Saya suka bermain sepak bola dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dia

8 Maret 2024   22:10 Diperbarui: 8 Maret 2024   22:27 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Melihat dia yang menghilang entah kemana/dokpri

Dia

Mengapa harus dia?

Dia yang selalu buat aku tersiksa dalam lara dan sepi

Dia yang tak sengaja selalu melitas dalam mimpi

Dia yang rembulan malu ketika melihat senyumnya

Dia ... Dia.... dan ... Diaaaa.....

tak sekali  ku ingin menghapus memori tentang dirinya

dan berkali-kali ku hapus jejak yang membekas dihati ini

Namun tak tau mengapa kianku hapus kian muncul senyum indahnya.

Mungkin dalam langkahnya tak pernah timbul sepercik diriku,

bahkan  nama ku tak pernah terucap dari bibir manis

Karena dalam langkahnya sangat ringan dan telaten untuk manarik pria lain

Pria yang selalu di impikan  dan pria yang ada di mimpinya

Paras manisnya  yang sejuk namun menyakitkan ketika di kenang

Dalam sakit itu pun aku rela terluka demi melihat pelangi dimatanya

Dan ku rela menangis tersakiti demi tuk satu senyumannya

terlihat bodoh memang, namun cinta tulus akan mematikan logika

Diri ini terlalu munafik ketika bicara tentang anggunnya

Selalu ku ingin menghapus senyum manis yang berlari dipikiran ini

Namun hati ini masih menunggu harapan bersamanya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun