Desa Sawentar merupakan desa yang terletak di Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Desa Sawentar merupakan salah satu desa terluas di Kecamatan Kanigoro yang terdiri dari empat dusun yakni Dusun Centong, Dusun Sawentar, Dusun Tegalrejo, dan Dusun Sambong.
Letak Desa Sawentar terbilang cukup strategis yaitu berada di utara Kantor Kabupaten Blitar. Tentu saja letak Desa Sawentar yang strategis sangat potensial untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya apabila mampu memanfaatkan potensi-potensi yang ada di Desa Sawentar. Potensi yang dimiliki Desa Sawentar meliputi Candi Sawentar, Pasar Sawentar, corak batik khas Desa Sawentar yakni Batik Lwang Wentar, area persawahan yang luas, terdapat banyak peternak khususnya peternak ayam dan terdapat banyak pelaku UMKM.
Oleh karena itu, dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat dan memperkuat perekonomian desa dengan memanfaatkan potensi-potensi yang ada di Desa Sawentar maka dibentuklah BUMDes Bersama Sejahtera.
BUMDes Bersama Sejahtera berdiri secara aktif mulai tanggal 14 Agustus 2020. BUMDes Bersama Sejahtera merupakan BUMDes yang belum resmi secara badan hukum dikarenakan pengurus BUMDes masih ingin membenahi BUMDes tersebut dan unit-unit usaha yang dikelola oleh BUMDes supaya eksis terlebih dahulu.
Hingga kini, unit usaha BUMDes Bersama Sejahtera yaitu meliputi pengelolaan Pasar Sawentar, dan Toko Grosir BUMDes yang juga menjadi tempat rapat pengurus BUMDes Bersama Sejahtera. Ketua BUMDes Bersama Sejahtera menargetkan untuk mengajukan peresmian BUMDes yakni pada tahun 2022.
Namun, saat ini terdapat kendala dalam pembenahan BUMDes dalam merealisasikan beberapa program karena adanya pandemi Covid19 sehingga alokasi dana dari desa dipotong dan dialihkan ke penanggulangan Covid19.
Pengurus BUMDes Bersama Sejahtera terdiri dari Ketua, Sekretaris dan Bendahara. Ketua BUMDes dijabat oleh Bpk. Khoirul Anam, Sekretaris BUMDes dijabat oleh Bpk. Mohammad Ibnu Maliki, sedangkan Bendahara dijabat oleh Ibu Syantya Fitri Indah Devi Rukmana.
Tugas dari Ketua BUMDes Bersama Sejahtera sehari-hari adalah mengkoordinasi unit-unit usaha milik desa serta menegosiasi unit-unit usaha yang berpeluang menjadi Unit Usaha Milik Desa.
Saat ini beliau sedang berfokus untuk mengkoordinasikan tempat parkir truk di daerah Dusun Centong, Desa Sawentar untuk menjadi Unit Usaha Milik Desa. Tugas dari Sekretaris BUMDes Bersama Sejahtera sehari-harinya adalah mengurus terkait surat menyurat, mengelola laporan gaji pegawai, dan laporan pertanggungjawaban (LPJ).
Sedangkan tugas Bendahara BUMDes Bersama Sejahtera sehari-harinya adalah mengelola keuangan BUMDes, pembukuan keuangan, dan saat ini sedang fokus mengelola keuangan dari Toko Grosir milik BUMDes Bersama Sejahtera yang baru saja dirintis.
Salah satu potensi yang dimiliki oleh Desa Sawentar yang kemudian menjadi unit usaha BUMDes Bersama Sejahtera adalah pengelolaan Pasar Sawentar sesuai dengan Pasal 8 Nomor 1 Huruf a Bab VI Penetapan Jenis Usaha AD/ART BUMDes Bersama Sejahtera. Pasar Sawentar telah resmi sebagai pasar desa. Pasar ini dikelola secara langsung pengelola pasar.
Susunan pengurus pengelola pasar terdiri dari Kepala Pasar, Bendahara, dan Seksi Kebersihan. Kepala Pasar dijabat oleh Pak Sukari dengan Bendahara Pak Samsul Maarif, dan Seksi Kebersihan Pak Sukardi. Tugas keseharian dari Kepala Pasar adalah bertanggungjawab menarik uang retribusi ke pedagang serta bertanggung jawab atas segala hal yang ada di pasar.
Lalu, Bendahara bertanggungjawab untuk mengelola keuangan Pasar Sawentar serta Gantangan yang berada di samping Pasar Sawentar dan melaporkan hasil pemasukan pasar ke BUMDes setiap bulan kemudian dibagi untuk biaya honor pengurus pasar, pengelolaan pasar, serta melaporkan ke Desa setiap satu tahun sekali sekaligus menyerahkan sisa uang pasar ke PADes.
Alasan Penulis mengambil sasaran Pasar Sawentar sebagai proker daripada unit usaha BUMDes Bersama Sejahtera lainnya karena menurut Penulis, Pasar Sawentar merupakan unit usaha yang paling terasa terdampak Covid19. Adanya pandemi Covid19 berimbas ke kegiatan jual beli di Pasar Sawentar. Pedagang pasar mengalami penurunan penjualan akibat pandemi Covid19.
Di tengah wabah virus tersebut, tempat cuci tangan hanya terdapat satu di tengah-tengah pasar tanpa sabun cuci tangan cair. Selain itu, para pedagang pasar terlihat kurang mematuhi prokes, terlihat hanya sebagian kecil pedagang pasar yang patuh memakai masker. Kios-kios yang ada di Pasar Sawentar saat ini beberapa ada yang tutup karena pemilik kiosnya sedang sakit.
Beberapa program kerja yang telah dilaksanakan oleh Haslina Nur Fadilla selaku Mahasiswa KKN BTV 3 adalah merujuk dari berbagai permasalahan hasil observasi di atas. Demi mendukung terlaksanannya program kerja, Haslina meminta bantuan kepada beberapa pihak terkait untuk menjadi key partners seperti Karang Taruna Cipta Mandiri, Kader Posyandu, dan Kim Lwang Wentar.
Oleh karena itu, Haslina melaksanakan sosialisasi program kerja kepada BUMDes Bersama Sejahtera dan Pengurus Pasar Sawentar selaku sasaran program, serta sosialisasi program ke key partners terkait.
Program kerja pertama yang telah selesai dilaksanakan adalah pembagian alat cuci tangan bersama Karang Taruna Cipta Mandiri untuk Pasar Sawentar. Alat cuci tangan tersebut diperoleh dari sisa alat cuci tangan milik Desa. Sebanyak tiga buah alat cuci tangan diberikan, dengan rincian untuk Pasar Sawentar dua buah dan Candi Sawentar satu buah sesuai dengan amanah dari pemberi alat tersebut.
Selepas membagikan alat cuci tangan tersebut, kegiatan dilanjutkan dengan sosialisasi taat prokes dan pembagian masker bersama Ibu Binti Solikah selaku mentor yang merupakan anggota Kader Posyandu Dusun Centong, Sawentar. Sosialisasi taat prokes dan pembagian masker ditujukan untuk Pedagang Pasar Sawentar agar menumbuhkan kesadaran para Pedagang Pasar untuk lebih mematuhi prokes yang berlaku.
Dampak diadakannya program kerja ini adalah Pasar Sawentar menjadi memiliki tambahan alat cuci tangan beserta sabun cair yang siap pakai, serta Pedagang Sawentar yang memakai dan selalu siap sedia masker menjadi bertambah dan memanfaatkan alat cuci tangan dengan baik.
Kegiatan selanjutnya adalah pembuatan akun media sosial BUMDes Bersama Sejahtera. Akun media sosial tersebut berupa Facebook (@Bumdesbersamasejahtera), Instagram (@bumdesbersamasejahtera), dan Youtube (Bumdes Bersama Sejahtera). Akun tersebut memuat konten informatif dan persuasif tentang unit usaha BUMDes Bersama Sejahtera.
Respon masyarakat untuk akun tersebut terbilang lumayan bagus sehingga unit usaha BUMDes Bersama Sejahtera semakin eksis. Konten informatif yang diunggah di akun media sosial BUMDes Bersama Sejahtera memang dapat membantu masyarakat untuk mengetahui lebih banyak tentang unit usaha BUMDes Bersama Sejahtera. Walapun informasi yang disajikan belum sepenuhnya lengkap karena akun ini masih tahap awal merintis dan nantinya akan dikelola oleh pihak BUMDes Bersama Sejahtera, tentu kedepannya akan tetap mengunggah informasi tentang unit usaha BUMDes yang aktual.
Kemudian program kerja tersebut dikemas dengan istilah Program Saka Omah dengan menambahkan layanan pesan antar produk Toko Grosir BUMDes dan Pasar Sawentar. Kata “saka omah” berasal dari Bahasa Jawa yang artinya “dari rumah”. Hakikat dari Program Saka Omah adalah masyarakat dapat memantau dan mendapatkan informasi dari rumah mengenai unit usaha BUMDes
Bersama Sejahtera melalui akun media sosial BUMDes Bersama Sejahtera sekaligus dapat memesan produk dari Toko Grosir BUMDes dan Pasar Sawentar melalui layanan pesan antar Saka Omah. Saat ini, layanan pesan antar Saka Omah beroperasi mulai pukul 06.00-09.00 WIB dengan tariff Rp. 2000/pesanan. Kegiatan berlanjut ke pengesahan Program Saka Omah dengan promosi layanan pesan antar Saka Omah melalui akun media sosial BUMDes Bersama Sejahtera dan akun Facebook Kim Lwang Wentar.
Tujuan dari Program Saka Omah adalah untuk mempromosikan unit usaha BUMDes Bersama Sejahtera dan memudahkan masyarakat Desa Sawentar untuk mengetahui informasi mengenai unit usaha BUMDes Bersama Sejahtera serta berbelanja produk Toko Grosir BUMDes dan Pasar Sawentar dari rumah melalui layanan pesan antar tersebut sehingga diharapkan dapat membantu warga yang sedang isoman atau mengurangi mobilitas masyarakat di luar rumah karena Pandemi Covid19.
Walaupun minat masyarakat terhadap penggunaan layanan pesan antar tersebut masih terbilang sangat kurang namun kedepannya layanan ini akan terus dikembangkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. (Haslina Nur Fadilla/180910201073/KKN11/Sawentar/DPL:LWB)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H