Mohon tunggu...
Haslina Nora Urfina
Haslina Nora Urfina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/Ilmu Hubungan Internasional/Universitas Jember

Lebih suka melakukan hal yang diminati dan totalitas mengerjakannya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sistem Nilai Tukar Mengambang dan Dampak Pandemi Covid-19 pada Ekonomi Global

3 April 2023   10:31 Diperbarui: 3 April 2023   10:37 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

3. Pertumbuhan ekonomi yang melambat

Pandemi Covid-19 telah menyebabkan penurunan pertumbuhan ekonomi global secara keseluruhan, yang dapat mempengaruhi nilai tukar mata uang. Negara-negara yang mengalami penurunan pertumbuhan ekonomi mungkin memiliki nilai tukar mata uang yang lebih rendah dibandingkan dengan negara-negara yang memiliki pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat.

4. Pengaruh kebijakan pemerintah dan bank sentral

Meskipun sistem nilai tukar mengambang dirancang untuk memiliki sedikit atau tidak ada intervensi dari pemerintah atau bank sentral, pandemi Covid-19 telah memaksa banyak negara untuk mengambil tindakan untuk menjaga nilai tukar mata uang mereka. Beberapa negara telah menurunkan suku bunga mereka, mengeluarkan stimulus fiskal, atau bahkan melakukan intervensi langsung di pasar mata uang untuk menjaga nilai tukar mata uang mereka.

Namun, seiring dengan pemulihan ekonomi global, beberapa negara melihat penguatan nilai tukar mereka. Hal ini terjadi karena meningkatnya permintaan untuk produk-produk ekspor mereka dan pemulihan investasi asing. Negara-negara seperti China dan Korea Selatan melihat penguatan nilai tukar mereka dalam beberapa bulan terakhir. 

Perubahan nilai tukar mata uang dapat mempengaruhi ekonomi global secara keseluruhan. Jika nilai tukar mata uang suatu negara melemah terlalu banyak, maka produk-produk dari negara tersebut akan menjadi lebih murah dan dapat mengganggu pasar global. Sebaliknya, jika nilai tukar mata uang suatu negara terlalu kuat, maka produk-produk mereka dapat menjadi lebih mahal dan dapat mengurangi permintaan dari luar negeri.

Contohnya saja Korea Selatan. Korea Selatan memiliki sistem nilai tukar yang mengambang atau floating exchange rate system. Artinya, nilai tukar won Korea Selatan terhadap mata uang lain ditentukan oleh kekuatan pasar tanpa campur tangan dari pemerintah. Hal ini berbeda dengan sistem nilai tukar tetap atau fixed exchange rate system, di mana pemerintah menetapkan nilai tukar suatu mata uang terhadap mata uang lainnya.

Pandemi COVID-19 memberikan dampak yang signifikan terhadap ekonomi global termasuk di Korea Selatan. Tercatat pada tahun 2020, ekonomi Korea Selatan mengalami kontraksi sebesar 1%, yang merupakan yang pertama kali terjadi dalam dua dekade terakhir. Namun, meskipun terdapat penurunan pertumbuhan ekonomi, Korea Selatan masih berhasil menjaga stabilitas nilai tukar won.

Salah satu faktor yang memengaruhi nilai tukar won Korea Selatan selama pandemi COVID-19 adalah pergerakan pasar global dan naik-turunnya harga komoditas. Ketika pasar global mengalami ketidakpastian, investor cenderung mencari aset yang aman, seperti obligasi pemerintah Korea Selatan, yang kemudian memengaruhi permintaan akan won Korea Selatan. Selain itu, kebijakan moneter Bank of Korea yang akomodatif juga memainkan peran dalam menjaga stabilitas nilai tukar won selama pandemi.

Namun demikian, terdapat juga beberapa risiko yang memengaruhi nilai tukar won Korea Selatan selama pandemi COVID-19, seperti fluktuasi harga minyak mentah dan kekhawatiran atas resesi ekonomi global yang lebih dalam. Oleh karena itu, pemerintah Korea Selatan terus memantau kondisi ekonomi global dan menerapkan kebijakan moneter yang tepat untuk menjaga stabilitas nilai tukar won.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun