Mohon tunggu...
Haslina Nora Urfina
Haslina Nora Urfina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/Ilmu Hubungan Internasional/Universitas Jember

Lebih suka melakukan hal yang diminati dan totalitas mengerjakannya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Korea Utara: Analisa Ekspor dan Impor dalam Menghadapi Situasi Menjadi Negara Tertutup

27 Maret 2023   04:40 Diperbarui: 27 Maret 2023   05:00 1319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun, perlu dicatat bahwa seiring dengan meningkatnya tekanan dan sanksi internasional terhadap Korea Utara, perdagangan dengan negara ini semakin terbatas. Banyak negara menghindari berurusan dengan Korea Utara karena risiko melanggar sanksi internasional yang diberlakukan oleh PBB. Oleh karena itu, mitra dagang Korea Utara tetap terbatas dan perlu diingat bahwa hubungan perdagangan dengan negara ini selalu dalam situasi yang berubah-ubah.

Kemudian, Korea Utara memiliki infrastruktur yang terbatas dan usang, terutama dalam bidang transportasi dan teknologi informasi. Ini membuat sulit bagi Korea Utara untuk mengakses pasar internasional dan melakukan impor dan ekspor secara efektif.

Korea Utara juga memiliki keterbatasan dalam sumber daya dan kapasitas produksinya, terutama dalam sektor ekonomi yang lebih maju seperti teknologi dan manufaktur tinggi. Keterbatasan ini membuat sulit bagi Korea Utara untuk menghasilkan barang-barang yang dibutuhkan untuk memenuhi permintaan pasar internasional dan memasuki pasar baru.

Kurangnya keterbukaan juga termasuk menjadi faktor pendukung, Korea Utara dikenal sebagai negara yang tertutup dan terisolasi, dan memiliki kurangnya hubungan dengan negara-negara lain. Hal ini membuat sulit bagi Korea Utara untuk membangun hubungan perdagangan yang kuat dengan mitra dagang internasional dan menjalin kemitraan yang saling menguntungkan.

Lalu, situasi politik yang tidak stabil di Korea Utara dapat memengaruhi kemampuan negara untuk melakukan ekspor dan impor. Kebijakan yang tidak konsisten dan perubahan dalam kebijakan pemerintah dapat menghambat kemampuan perusahaan dan individu untuk melakukan bisnis dengan negara lain.

Kesimpulannya, meskipun ekspor dan impor Korea Utara masih terbatas, negara ini memiliki beberapa komoditas yang dapat diperdagangkan dengan negara lain. China menjadi mitra dagang utama Korea Utara, namun sanksi ekonomi internasional dan kendala-kendala lainnya tetap menjadi hambatan bagi Korea Utara dalam berdagang dengan dunia luar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun