Mohon tunggu...
Lyfe

Kalau Ada Desain Gratis, Kenapa Harus Bayar?

8 April 2016   16:08 Diperbarui: 8 April 2016   22:57 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengalaman pun pasti didapatkan tidak dalam waktu singkat. Seorang desainer mencari pengalaman selama bertahun-tahun untuk dapat membuat sebuah desain yang lebih menarik, lebih baik, dan lebih mudah dalam menyampaikan sebuah pesan. Hal ini juga menunjukan bahwa yang kita membeli value dari sebuah desain dan usaha dari si desainer tersebut dalam menciptakan desain tersebut. Sebagai perbandingan, ketika kita pergi ke sebuah rumah makan, apakah kita membayar makanan yang kita beli hanya seharga bahan bakunya? Tentu tidak. Kita menghargai value dari makanan tersebut sehingga kita rela mengeluarkan dana yang kadang dapat dibilang cukup fantastis untuk memperolehnya.

Mengetahui hal-hal tersebut seharusnya sekarang kita lebih memahami apa latar belakang dari terciptanya sebuah desain. Kita lebih mengetahui dan seharusnya lebih dapat menghargai sebuah desain. Kita yang menjadi pengguna jasa desain seharusnya kita bertanya-tanya pada diri kita sendiri. Jika kita sudah mengetahui kesulitan seorang desainer dalam merancang sebuah desain mengetahui perjuangan seorang desainer untuk dapat memperoleh pengalaman, masih layak kah kita menyepelekan sebuah desain? Ketika kita telah mengetahui bahwa sebuah desain dapat memengaruhi banyak hal seperti nilai jual dari suatu objek, masih layak kah kita menganggap desain hanya sebuah hiasan atau pemanis? Jika kita telah mengetahui semua hal tersebut, masih layak kah kita menggratiskan sebuah desain?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun