Mohon tunggu...
Khusnul Hasiah
Khusnul Hasiah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Likes a certain art, Creativity, and about business

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perspektif dan Peran Sosiologi Ekonomi dalam Pembangunan Ekonomi Masyarakat

20 Oktober 2023   19:02 Diperbarui: 20 Oktober 2023   19:11 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Penelitian tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Paisal Rahmat menjelaskan Adapun konsep tindakan ekonomi ini dikenal dengan istilah "amal al-iqthishady" atau "al-tadabir al-iqtishadyyat" dalam terminologi Islam yang berarti "amal (perbuatan, perbuatan) yang mempunyai tujuan atau implikasi ekonomi". Amal merupakan konsep sosiologi karena dipahami dalam konteks hablun min al-nas (hubungan kemanusiaan, interaksi sosial), yaitu tempat para pelaku mengaktualisasikan nilai, motivasi, atau niatnya. Makna amal seseorang (amal\kebebasan memilih) dipahami melalui motivasi (niat) yang ditujukan kepada orang lain yang menjadi objek perhatiannya (\'amaliyyat\' dalam pergaulan sosial, menurut ajaran The Nabi Muhammad SAW (SAW) bahwa "sedekah adalah suatu perbuatan yang berdasarkan niatnya" (Muhammad Fachrur Rozi, 2016). Dalam pandangan Coleman, pribadi manusia lebih dari sekedar tempat atau media dimana struktur sosial dapat berfungsi, sebagai berikut:

 

  • Of Weak Ties. Tampaknya ikatan yang lemah merupakan sumber manfaat ekonomi. Ia menjelaskan hal ini dengan menyatakan bahwa, menurut data empiris, orang asing mempunyai kecenderungan untuk menawarkan lebih banyak informasi baru dibandingkan teman dekat, yang biasanya memiliki sudut pandang yang sama. Dengan memaparkan seseorang pada dunia luar, pengetahuan baru juga cenderung memperluas sudut pandangnya.
  •  
  • Pentingnya kesenjangan struktural yaitu kesenjangan antara ikatan yang lemah dan kuat akan membantu masyarakat dalam menjalin hubungan dengan pihak luar dan orang asing.
  •  
  • The Interpenetration of Economic and Non-Economic Action yaitu Ada aktivitas yang dilakukan masyarakat dalam kehidupan sosialnya yang belum tentu bersifat ekonomi, namun tampaknya berdampak pada perilakunya. Karena adanya jaringan sosial, Granovetter mendefinisikan dalam konteks ini penjangkaran tindakan non-ekonomi pada aktivitas ekonomi, (Ketut Gede Mudiarta, 2011).[4]

 

Lalu pada penelitian yang dilakukan Titik Sumarti menjelaskan bahwa Sosiolog ekonomi meneliti perilaku ekonomi yang bermotivasi sosial, atau didorong oleh kepentingan, dan berorientasi pada aktor. Kegiatan sosial ekonomi dilatarbelakangi oleh beberapa faktor, antara lain tradisi dan emosi, selain kepentingan ekonomi.[5]

 

Penelitian yang dilakukan oleh Hamdani menjelaskan bahwa Kegiatan ekonomi Islam tidak bertujuan untuk mencari keuntungan besar atau memperkaya umat. Namun kegiatan ekonomi berfungsi untuk memungkinkan individu bekerja agar dapat menjalani kehidupan yang terhormat dan tenteram. Segala kebutuhan fisik seperti pangan dan papan harus dipenuhi agar dapat hidup bermartabat dan damai. Menurut Umar Chapra (1999), pengambilan keputusan ekonomi harus didasarkan tidak hanya pada faktor ekonomi yang mengutamakan keuntungan, tetapi juga pada variabel moral, sosial dan keadilan.[6]

 

Penelitian yang dilakukan oleh Rilus A. Kinseng menjelaskan bahwa Dalam teorinya tentang kapitalisme, Max Weber memberikan gambaran yang sangat menarik tentang bagaimana struktur sosial diciptakan oleh aktor (manusia), yang kemudian menjadi obyektif dan otonom "di luar sana", dan bahkan memiliki kendali atas penciptanya. Menurut Weber, etika Protestan menjadi dasar sistem ekonomi kapitalis modern, namun karena kapitalisme mampu "memerintah dirinya sendiri", etika Protestan tidak lagi diperlukan.[7]

Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Rafli Yusuf dan Diyah Utami menjelaskan bahwa Konsep fungsionalisme struktural diciptakan pada tahun 1950an dan 1960an oleh sosiolog Amerika terkenal Talcott Parsons. Konsep ini menjelaskan bagaimana modernisasi dapat mengubah struktur sosial dan ekonomi masyarakat dan bagaimana modifikasi tersebut dapat membawa kemajuan dan kesejahteraan. Parsons berpendapat bahwa perubahan yang disebabkan oleh fungsi struktural bermanfaat bagi masyarakat. Contohnya adalah pertumbuhan infrastruktur dan teknologi, yang dapat membawa kemajuan di berbagai bidang seperti layanan kesehatan, pendidikan, dan transportasi. Menurut Parsons, perubahan ini mengarah pada penciptaan struktur sosial baru yang lebih kompleks dan berbeda dengan struktur yang lebih terkonsolidasi  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun