Mohon tunggu...
Dini Hashmicro
Dini Hashmicro Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

6 Kesalahan yang Sering Dilakukan Manajemen Properti

2 Agustus 2018   11:06 Diperbarui: 2 Agustus 2018   11:29 440
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejak beberapa tahun belakangan ini, bisnis properti menjadi salah satu bisnis yang menjanjikan. Tak heran berbagai properti mulai dari perumahan, apartemen hingga gedung-gedung perkantoran semakin banyak dibangun. Namun sayangnya, bisnis ini bukanlah bisnis yang mudah.

Tak sedikit pengembang yang bangkrut karena melakukan banyak kesalahan saat menjalankan bisnis ini. Dibawah ini adalah 6 kesalahan yang sering dilakukan manajemen properti.

Tidak merekrut tim leasing yang berpengalaman

Salah satu faktor yang dapat meningkatkan profit bisnis properti adalah dengan merekrut tim leasing yang berpengalaman. Terkadang para pengembang ini terlalu percaya diri dengan usaha properti mereka.

Mereka menganggap bahwa mereka telah memilih lokasi premium dan memiliki fasilitas yang diidam-idamkan banyak orang. Namun, mereka lupa bahwa properti tersebut tidak akan terjual dengan sendirinya. Butuh tim leasing yang berpengalaman agar bisnis properti berjalan dengan lancar.

Perencanaan dan strategi marketing yang kurang matang

Jika sudah memiliki tim leasing yang berpengalaman, saatnya membuat rencana pemasaran yang matang. Memiliki rencana bisnis yang baik adalah suatu keharusan dalam sebelum menjalankan bisnis. Sebab, seseorang yang sangat ahli berbisnis sekalipun akan gagal jika tidak memiliki rencana bisnis yang matang.

Gagal melakukan screening penyewa

Memang, berhasil menjual atau menyewakan seluruh properti dalam waktu yang singkat adalah prestasi yang luar biasa. Namun, hal ini juga bisa menjadi bencana. Mengapa? Bayangkan jika salah satu penyewa di properti Anda ternyata seorang kriminal. Bukan hanya akan meresahkan komunitas lingkungan, dia juga tentunya akan merusak reputasi bisnis Anda. Jadi, hindarilah salah satu kesalahan bisnis properti ini!

Merekrut karyawan yang kurang berpengalaman

Salah satu fasilitas yang paling dicari oleh penyewa adalah maintenance atau perawatan properti yang maksimal. Jika Anda salah memilih staf maintenance, bukan tak mungkin banyak penyewa melakukan komplain. Hal ini juga dapat menjadikan penyewa merasa tidak nyaman. Untuk menghindari kesalahan manajemen bisnis properti ini, cobalah untuk mencari staf yang berpengalaman melalui referal kompetitor Anda, misalnya.

Mempersilakan penyewa memperbaiki fasilitas properti sendiri

Kesalahan bisnis properti selanjutnya adalah jika manajemen mempersilakan penyewa memperbaiki WC atau wastafel mereka sendiri, misalnya. Belum lagi jika penyewa bukanlah teknisi profesional. Bukan hanya akan membahayakan dirinya sendiri, fasilitas properti pun dikhawatirkan akan rusak. Responlah penyewa dengan cepat. Tanyakan apa masalahnya dan perbaikilah fasilitas yang rusak tersebut.

Enggan menggunakan Software

Di era digital seperti saat ini, sistem otomatisasi sangatlah dibutuhkan. Hal ini juga berlaku untuk bisnis properti. Sistem manajemen properti dapat mempermudah Anda untuk mengelola dan merawat seluruh properti Anda.

Melalui sistem ini, manajemen kontrak sewa dapat diakses untuk mengetahui informasi lengkap penyewa. Selain itu, berbagai fitur lainnya seperti manajemen prospek, portal booking fasilitas, manajemen biaya, hingga pembuatan laporan secara mendalam juga tersedia dalam software properti. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun