Â
   Situasi kebahasaan bahasa Indonesia saat ini adalah masyarakat telah menggunakan bahasa Indonesia dengan baik namun di beberapa daerah di Indonesia seperti masyarakat yang tinggal di Jawa Timur dan Jawa Tengah menggunakan bahasa sehari-sehari seperti bahasa Jawa. Bukan hanya masyarakat yang tinggal di daerah lainnya. Di Jakarta mayoritas mereka menggunakan bahasa Indonesia namun mereka juga terkadang menggunakan logat betawi dan bahasa Sunda. Bahasa Indonesia pun sekarang sudah mulai berkurang tertata penggunaanya
  Pembinaan bahasa Indonesia ini didasarkan karena adanya tim pennyusun mengamati keadaaan disekitar dengan melakukan observasi sederhana. Observasi sederhana yang dilakukan setiap anggota berbeda-beda karena masing-masing memiliki jenis keadaan disekitar yang sangat beragam. Oleh sebab itu maka, kami mengambil satu objek masalah mengenai kesalahan dalam bidang kebahasaan. Kesalahan dalam bidang kebahasaan jika tidak dilakukan pembenaran atau diatasi maka akan berakibat berkepanjangan dan menganggap kebiasaan tersebut menjadi hal yang bukan untuk dipermasalahkan. Pembinaan bahasa Indonesia dilaksanakan selama empat kali pertemuan dengan menggunakan media google meeting dan power point.
  Sasaran dari pembinaan bahasa indonesia ada dua, yaitu yang pertama Ibu Wahyu Robi'atun Ni'mah selaku sekretaris Desa Winong sebagai sasaran utama agar penggunaan bahasa indonesia lebih berkembang menjadi bahasa yang satu, yang baku dan yang modern. Selain itu, sasaran pembinaan yang kedua yakni masyarakat umum penggunaan youtube. Adapun hasil dari pembinaan bahasa Indonesia daring sebagai berikut:
1. Pertemuan pertamaÂ
Adapun materi pembinaan bahasa Indonesia pertemuan pertama adalah sebagai berikut:
1. Kedudukan bahasa Indonesia
2. Fungsi bahasa Indonesia
3. Definisi pembinaan bahasa Indonesia
4. Memberikan contoh kata tidak baku dan baku
Dalam pembinaan pertemuan pertama diringkas karena sebagai awal mulanya pembinaan berupa materi-materi dasar yang harus diketahui.
2. Pertemuan keduaÂ
Adapun materi pembinaan bahasa Indonesia pertemuan kedua adalah sebagai berikut:
1. Menebak kata baku vs tidak baku
2. Melakukan pembenaran dalam surat undangan rapat
3. Memberikan pengenalan aplikasi penunjang pembinaan bahasa Indonesia yaitu KBBI dan Halo Bahasa yang memiliki akses bisa diunduh di ponsel untuk memeriksa kata baku atau tidak baku
Dalam pembinaan bahasa Indonesia daring pertemuan ketiga sekaligus sebagai inti dari kegiatan ini untuk melakukan pembenaran surat undangan agar nantinya sekretaris Desa Winong mampu mengubah template yang sudah ada sebelumnya. Jika menemukan kosakata tidak baku diharapkan dapat diubah menggunakan kosakata yang baku.
3. Pertemuan ketigaÂ
Adapun materi pembinaan bahasa Indonesia pertemuan ketiga adalah sebagai berikut:
1. Sejarah ejaan bahasa Indonesia
2. Definisi kata baku
3. Fungsi kata baku
4. Ciri-ciri kata baku
5. Latihan soal kata baku
Pada pertemuan ketiga, kami menyampaikan pembinaan bahasa Indonesia daring berfokus kepada latihan soal. Latihan soal berupa mengubah 20 kata tidak baku menjadi baku. Hasilnya adalah sekitar 70% Ibu Wahyu selaku sekretaris Desa Winong sudah menguasai kata baku.
4. Pertemuan keempatÂ
Pada pertemuan keempat, kami menyampaikan pembinaan bahasa Indonesia daring berfokus untuk menganalisis kesalahan surat undangan. Terdapat 3 surat undangan yang berbeda yang harus dianalisis kesalahan dalam surat tersebut. Hasilnya untuk keseluruhan Ibu Sekretaris Desa Winong 90% telah menguasai kata baku dan kalimat-kalimat yang efektif.
  Dari pelaksanaan kegiatan pembinaan bahasa Indonesia daring dapat disimpulkan bahwa sekretaris Desa Winong sudah menguasai kata baku dengan baik. Namun karena pembinaan bahasa Indonesia dilaksanakan secara daring hasilnya kurang maksimal karena keterbatasan materi dan waktu. Untuk tindak lanjut dari pembinaan bahasa Indonesia kedepannya akan dilaksanakan secara luring tatap muka agar materi dapat disampaikan dalam ruang lingkup yang luas. Selain itu, pembinaan bahasa Indonesia juga dilaksanakan dalam bentuk sosialisasi kepada masyarakat desa baik kalangan muda maupun kalangan tua. Kalangan muda dapat dijadikan sebagai langkah awal untuk pembinaan bahasa Indonesia karena selain mendapatkan pembinaan mereka juga mendapatkan tambahan ilmu dan pengetahuan di luar pendidikan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI