'Dasar serigala berbulu domba, biar saya hajar sekarang punggawa wasita itu', timpal satria raditya.
'Sabar kalian semua, dia sudah memperhitungkan itu juga dan dia sekarang tengah mempengaruhi para pendekar lainnya yang berasal dari dalam negeri agar berdiri di belakangnya untuk memenangkan sayembara bagi putranya, dengan begitu bila putranya yang menag, maka akan memudahkan langkahnya untuk menguasai tahta kerajaan ini. Entah iming-iming apa yang dia janjikan kepada sang pangeran ural dan para pendekar untuk membantunya. yang jelas menurut laporan yang saya terima, sudah banyak pihak pendekar yang mau bergabung dengannya', papar sang patih dengan sabar.
Mendengar penjelasan panjang lebar sang patih, keempat senopati pilihan itu menjadi terdiam. Tak lama kemudian sang patihpun berkata: 'saya sengaja mengumpulkan kalian untuk berbagi tugas mengamankan sayembara itu sendiri dan juga sri baginda beserta keluarganya. Tugas ini begitu berat karena menyangkut kelangsungan negeri antah berantah, jika kita gagal menjalankan tugas ini, maka bisa dipastikan negeri kita ini akan jatuh ke tangan punggawa wasita dan sang pangeran ural dari negeri seberang'.
Membayangkan tugas berat yang akan diemban, keempat senopati pinilih itu menjadi semakin terdiam. Tiba-tiba senopati jalasutra angkat bicara: 'Gusti patih, hamba mempunyai usul bila anda berkenan'.
'Silahkan satria jalasutra', jawab patih nirwasita dengan santai.
'Untuk menghadapi para pendekar dari negeri seberang, mengapa kita tidak menggunakan para pendekar dari negeri seberang juga, karena menurut hemat saya tidak semua pendekar dari negeri seberang setuju bergabung dengan rencana punggawa wasita', kata satria jalasutra.
'Usul yang bagus, saya akan pertimbangkan. Apakah ada usulan yang lain?', tanya sang patih.
'Menurut hemat hamba paduka patih, untuk menghadapi para pendekar yang bukan dari negeri seberang, kita juga akan mengajak mereka-para pendekar dari kerajaan dan tetangga kita- yang masih setia dan mau bekerjasama dengan negeri kita ini', usul satria Raditya.
'Kalau hamba berpendapat, sebaiknya kita menampilkan dewi rempah wangi yang palsu atau tetiron selama sayembara berlangsung untuk diperlihatkan kepada para peserta, namun kita juga menyembunyikan sri baginda dan keluarganya di tempat yang rahasia sehingga mereka aman', usul satria elang biru.
'Saya sependapat dengan mereka semua patih, namun saya hanya menambahkan saja bahwa kita harus menyiapkan rencana cadangan bila rencana yang kita susun ini tidak berhasil', usul satria kembara.
'Usul kalian bagus bingit dan saya sepakat. Tinggal kita atur siapa yang akan melaksanakan tugas-tugas berat itu', jawab sang patih.