'Apakah paman tahu, tujuan mereka mengajak para pendekar pilihan bergabung dengan raja naga?', tanya satria elang biru lagi.
'Mungkin ini ada hubungannya dengan masa lalu saya yang tidak puas dengan kehidupan istana, namun ini hanya tebakan saya yang dangkal. selentingan saya mendengar kabar burung, bawa si raja naga mempunyai penerus yang dikenal dengan julukan putra naga. Nah.., dari kabar burung itu saya mengetahui bahwa putra naga ini akan mengikuti sayembara perebutan dewi rempah wangi. Jadi kemungkinan besar ada rencana tersembunyi dengan keikutsertaan putra naga di sayembara itu, namun saya tidak tahu itu apa', papar satria gajah sirna.
'Makin runyam saja ini urusan sayembara dewi rempah wangi, setelah saya kesini saya baru tahu ternyata ada banyak pihak yang berkepentingan untuk memenangkan sayembara ini', kata satria elang biru dengan polosnya.
'Saya pikir begitu, siapa sih yang tidak menginginkan dewi rempah wangi menjadi bagian dari keluarga mereka termasuk si raja naga ini, karena beredar mitos atau kabar di belantara hijau, bahwa putri ini akan menjadi cikal bakal bagi terbentuknya sebuah negeri yang super besar, makmur sentosa dan menyebarkan keharumannya keseluruh penjuru bumi', papar satria gajah sirna.
'Ogh..jadi begitu kabar yang beredar di luar tembok istana atau di rimba belantara kependekaran..., pantas kalau begitu semua pendekar berdatangan dari seluruh penjuru bumi', jawab satria elang biru menimpali.
'Jadi sebenarnya, apa maksud kedatanganmu satria elang biru?', tanya gajah sirna.
Panjang kali lebar kali tinggi satria elang biru menjelaskan latar belakang kedatangannya dan mengapa dia membutuhkan bantuan panglima gajah sirna. Yang mendengarkan hanya bisa terdiam, menarik nafas dan sesekali mendesah.
'Duh..., punggawa wasita, setelah saya mengundurkan diripun dia masih bertingkah begitu. dia sudah kecanduan manisnya kekuasaan tanpa memikirkan akibatnya bagi sekitarnya, keterlaluan sekali mahluk satu itu.....', komentar satria gajah sirna.
'Baiklah satria elang biru, saya akan jelaskan jalur lorong bawah istana demi menyelamatkan keluarga raja radmila sangkara. Karena bagaimanapun saya tetap hormat dan setia padanya', jawab satria gajah sirna.
Satria elang birupun mendengarkan dengan seksama.
'Ada tiga pintu rahasia menuju lorong itu. Yang pertama tepat di bawah dampar atau kursi istana raja. Pintu kedua terletak di ruangan pribadi keluarga sang prabu dan yang ketiga di tengah-tengah taman keputren istana, tersamar di antara gundukan tanah dekat kolam yang ada di taman keputren. Ketiga pintu lorong itu akan bertemu persis di belakang istana kerajaan dan selanjutnya lorong itu akan bermuara di serambi hutan dandaka. Panjang lorong itu, kurang lebih sepekan perjalanan dengan berjalan kaki', terang satria gajah sirna.