Berbicara terkait proyek yaitu pembelajaran berbasis proyek sangat menyenangkan bagi siswa siswi saat ini di satuan pendidikan. Pada ranah satuan pendidikan formal maupun non formal pembelajaran berbasis proyek ini menjadi daya tarik sendiri. Berbagai pemahaman terkait pembelajaran berbasis proyek bagi pendidik sangat dinamis sesuai dengan kontek lokal, maupun kekinian saat ini. Hal ini tidak terlepas adanya pembelajaran aktif kreatif dan menyenangkan yang mana sudah sering jamak dipakai.
Masih sering ditemui adanya Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila sebatas pada produk yang dihasilkan. Diantaranya dari berbagai satuan pendidikan memunculkan pembelajaran berbasis proyek ini dengan diakhiri dengan even tertentu yang mana membutuhkan pengeluaran yang lebih besar ketika produksi massal dari proyek ini mau ditampilkan. Sedangkan dengan alasan pencapaian dari proyek penguatan profil pelajar pancasila ini juga orangtua tidak sedikit akan terlibat.
Beragam pembelajaran berbasis proyek perlu mengukur kemampuan sekolah atau siswa diawal agar mengerti akan kebutuhan yang akan dicapai. Sebenarnya tidak sedikit yang sudah memahami adanya langkah menuju pada pemecahan suatu permasalahan yang dekat dengan peserta didik ini menjadi menarik untuk ditelaah kemudian didiskusikan antar siswa. Kemampuan pada siswa sekolah dasar jika diajak lebih pada mencari prosedur dan luaran pada sebuah kegiatan pembelajaran berbasis proyek akan semakin meningkatkan daya tarik. Sebab peserta didik akan mengaitkan dengan kemampuan yang telah dibawa dari rumah atau lingkungannya.
Prosedur yang menjadi langkah dalam menuju produk P5 ini menjadi penting untuk diiringi oleh pendidik dalam upaya mengubah sikap pengetahuan dan keterampilan peserta didik. Jika dimisalkan adanya berbagai berita tentang keterkaitan sampah yang berserakan, maka dari masing-masing siswa bisa mencari informasi yang penting terkait dampak sampah bagi manusia atau hal lain yang berhubungan dengan sampah. Kemudian dari siswa mengidentifikasi masalah maka akan muncul skala prioritas dalam menyelesaikan masalah yang mau dilakukan pemecahan masalah. Dari situ pastilah logika siswa akan tertantang untuk saling berdiskusi menemukan bentuk kegiatan sederhana dalam mencapai penyelesaian masalah jika ditemukan adanya pemanfaatan libah sampah maka ini bisa menjadi ide yang kesekian untuk mengatasi masalah sampah, maka akan muncul tahapan sebelum memanfaatkan limbah dengan melakukan kampanye kesadaran membuang sampah, atau adanya pentas seni terkait kesadaran ancaman sampah baik bentuk tarian puisi atau sastra lain. Ini semakin membuat siswa terpancing dengan ide gagasan yang saling tumbuh dan melengkapi.
 Masih dibutuhkannya berbagai masukan dari pihak untuk menjadi bagian dari P5 ini merupakan pembelajaran berbasis proyek maka siapa saja bisa saling berinteraksi dan membagikan pengalaman. Pada bagian ini antar pendidik perlu saling terbuka dan tidak mengutamakan ego dalam mencapai pada solusi dan penentuan permasalahan yang akan disikapi.
 Jangan sampai proyek penguatan profil pelajar pancasila ini membebani siswa dalam mencapai pada perkembangannya. Pembelajaran yang bermakna bisa menjadi bagian dari pembelajaran yang menyenangkan sehingga perlu adanya bentuk pengiring dalam menentukan dari pembelajaran berbasis proyek yang ada. Bahkan bisa diterapkan pada kegiatan lain yang akan dicapai kompetensi siswa yang semakin memberikan pengalaman nyata pada siswa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H