Mohon tunggu...
Faisal Hasbullah
Faisal Hasbullah Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis

Pertama memulai kebiasan baik untuk menjadi budaya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Substansi Mutu Lulusan pada Sekolah Idaman

3 Juli 2022   20:57 Diperbarui: 8 Mei 2023   05:21 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sekolah yang memberikan peningkatan iman, kedamaian, keamanan dan keselamatan disingkat dengan Sekolah Idaman. Sering ditemukan adanya visi misi sekolah yang menjadi kesamaan antar sekolah. Hal ini menjadi misteri adanya pemikiran yang sama atau memang telah menjadi budaya. Sedangkan cita-cita sekolah untuk mewujudkan pendidikan sesuai dengan visi misi menjadi hal yang lumrah untuk dicapai dengan kata lain adanya kesempatan mencapai visi misi ini diiringi dengan perubahan perbaikan dari struktur visi misi yang ada. Diantaranya dukungan dari berbagai pihak sangat diharapkan peranan guru dan kepala sekolah yang cekatan dalam merencanakan penerimaan siswa yang bisa menentukan ketertarikan siswa untuk bersekolah. Mudah sekali ditemui adanya siswa yang putus sekolah beralasan biaya akan tetapi jaman sekarang ini pilihan dalam bersekolah sangat menentukan dari minat siswa.

Jika dilakukan dalam proses penerimaan masih mengutamakan dari sisi kognitif siswa tentu kebutuhan akan pendidikan terpenuhi bagi siswa tetapi untuk menyelesaikan secara tuntas bagi siswa masih sangat membutuhkan adanya peranan penting dalam diri siswa untuk sepenuhnya mengutamakan pendidikan. Kesadaran akan pentingnya pendidikan bukan lagi diranah pendidik dan tenaga kependidikan lebih dari itu orangtua dan siswalah yang akan mendapatkan dampak positif dari berpendidikan.

Kebermanfaatan dari pembelajaran yang mempengaruhi kehidupan sosial siswa menjadi ajang untuk mempoles siswa agar mampu menjadikan pendidikan yang diterima serta diterapkan disetiap waktu. Bisa saja saat ini semua sekolah memiliki kesamaan layanan dengan berbagai bentuk proses yang berlangsung ditawarkan juga ekstrakulikuler maka bukan tidak mungkin adanya pendidikan ini sudah mulai disadari akan menjadi bagian tidak terpisahkan dari generasi penerus bangsa sehingga ketercapaian pendidikan bisa dirasakan semua siswa. Maka bukan tidak mungkin adanya zonasi sekolah akan membutuhkan kepercayaan yang tinggi dari aspek keinginan siswa melanjutkan pendidikan.

Mutu pendidikan yang bersumber pada kedekatan siswa dengan sang pencipta ini diantara satu ajaran yang sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai. Maka perlu adanya dorongan dari guru juga dari orangtua senantiasa mendekatkan anak pada ajaran agamanya. Hal ini sangat mendukung siswa dalam mencapai pemahaman inti untuk berbakti pada Orangtua, senantiasa beradab dan lain sebagainya sehingga memberikan siswa untuk berusaha tanpa putus asa disetiap waktu.

Menjaga dan merawat pemahaman beragama siswa tidak mudah tetapi dengan konsistensi dan kerjasama antara rumah dan sekolah akan menjadikan pemahaman beragama semakin mudah. Siswa yang mendapatkan satu irama yang berjalan antara keilmuan dan keagamaan lebih cenderung untuk berhati-hati dalam berbuat, maka sikap ini perlu ditemani dengan pengetahuan dan akal budi pekerti yang luhur. Sehingga menciptakan suasana belajar yang ideal dengan siswa memberikan praktik baik disetiap kegiatan sehati-hari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun