Mohon tunggu...
Faisal Hasbullah
Faisal Hasbullah Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis

Pertama memulai kebiasan baik untuk menjadi budaya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Titik Temu Pelaksanaan Merdeka Belajar Bagi Pendidik dan Tenaga Kependidikan

19 April 2023   05:50 Diperbarui: 19 April 2023   14:48 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Merdeka belajar yang meningkatkan pengetahuan keterampilan dan sikap untuk mengutamakan kompetensi peserta didik dalam ranah pembelajaran menjadikan program ini menjadi primadona bagi guru dan tenaga kependidikan. 

Program sekolah penggerak bagi kepala sekolah memaksimalkan potensi sumber daya yang ada dalam satuan pendidikan, untuk pendidikan guru penggerak menjadikan guru semakin terampil dan cakap berkolaborasi dengan sesama guru maupun juga komunitas belajar untuk maju dan berkembang. 

Dari kedua program tersebut jika bertemu akan menjadikan pendidikan semakin maju dan sesuai dengan kebutuhan dari peserta didik bukan lagi berpusat dari pemerintah untuk satuan pendidikan, tetapi lebih pada bagaimana satuan pendidikan yang siap untuk melayani peserta didik secara maksimal dan menumbuhkan potensi yang ada.

Program dari prioritas Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi mengedepankan peningkatan kualitas mutu layanan pendidikan. Disisi pendidikan guru penggerak dengan berbagai pendampingan yang dilakukan mulai dari berbagai materi modul yang disajikan melalui elaborasi pemahaman sampai dengan lokakarya ini menunjukkan adanya kesinambungan untuk aksi dan melakukan sebuah perubahan yang mendasar dari yang tadinya pendidik atau guru pasif menerima materi kini lebih berusaha untuk mencoba hal baru sampai pada hasil karya yang bisa dibagikan kepada pihak lain. 

Begitu juga dengan adanya pendampingan pada kepala sekolah penggerak sampai pada pembentukan komunitas belajar dan menjadi bagian untuk jadi narasumber beragi praktik baik ini sama juga memunculkan ide gagasan untuk berani beraksi melakukan perubahan besar.

Ranah pendidikan sangat dekat dengan orangtua, peserta didik, guru juga bagi tenaga kependidikan lingkaran yang sarat akan interaksi positif dalam mengembangkan kompetensi dan kualifikasi anak. 

Assesmen awal perkembangan anak ini juga modal penting karena saat ini anak tidak lagi dianggap sebagai kertas kosong akan tetapi lebih pada peserta didik yang siap untuk mendapatkan pengalaman yang mana menambahkan pengalaman yang didapatkan dari lingkungan keluarga serta masyarakat.

Pada perkembangannya adanya Sekolah Penggerak menjadi satu mode pendidikan yang memerdekakan bagi kepala sekolah yang mana melibatkan semua unsur komite pembelajaran. 

Dari sini tampak bahwa kolaborasi yang dari kepala sekolah itu dengan guru juga pengawas sekolah dan orangtua menjadi satu gerakan yang dinamis menuju perbaikan satuan pendidikan.

Kemudahan bagi kepala sekolah dalam mengikuti seleksi program sekolah penggerak nampak adanya persyaratan membutuhkan kedisiplinan dan kegigihan. Dalam pelaksanaan seleksi ini kedisiplinan diri untuk mau mengisi kuisioner juga mengikuti seleksi wawancara akan dihitung dalam waktu yang sudah termanajemen dengan baik. 

Kemudian kegigihan dalam menjawab dan menjadikan kemauan memiliki kemampuan untuk mengoperasikan laptop dan perangkat android menjadikan semakin terampil dalam menguasai perkembangan jaman.

Selain itu adanya program sekolah penggerak ini menjadikan kepala sekolah semakin cakap dalam mengkolaborasikan berbagai kemampuan sumberdaya dalam satuan pendidikan untuk memaksimalkan perubahan lebih baik. 

Baik dengan pelaksanaan penugasan mandiri atau juga dengan lokakarya serta adanya coaching clinic ini wujud untuk menempa kepala sekolah untuk memaksimalkan potensi sumberdaya yang ada. Bukan tidak mungkin adanya kepala sekolah mengikuti program sekolah penggerak sejatinya mengubah diri juga memberikan pengaruh positif untuk maju dan berkembang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun