Mohon tunggu...
Hasbiyallah
Hasbiyallah Mohon Tunggu... Dosen - Menulis Kreatif

Pendidikan dan Keagamaan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Refleksi Hari Guru

28 November 2024   09:30 Diperbarui: 28 November 2024   09:38 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Berikan kenyamanan dan ketenangan dalam tugas guru

Jika guru tidak nyaman dan tenang dalam bekerja, maka tidak akan berhasil proses pendidikan anak-anak kita, oleh karena itu, penting memberikan kenyamanan dan ketenangan kepada para guru dalam melaksanakan tugas mereka. Berikan kesempatan yang sebesar-besarnya kepada mereka, berikan kepercayaan yang penuh kepada mereka, dan pastikan kehidupan dan kesejahteraan mereka pun terpenuhi.

Wahai para orangtua, meskipun para guru kita telah mendapatkan gaji dari pemerintah dan sekolah, tetapi setidaknya kita harus siap membantu setiap kesulitan dan kesusahan mereka. Karena untuk memastikan mereka dapat bekerja dengan baik dan sempurna. Sebab mereka tidak akan bekerja dengan baik Ketika ada banyak persoalan-persoalan dalam kehidupan mereka.

Introspeksi untuk para guru!

Terakhir dalam tulisan ini, mari kita para guru mengintrospeksi diri kita, sudah baik kah kita bekerja? sudah pantaskah kita menjadi guru yang digugu dan ditiru? Sudah layakkah kita menjadi kebanggaan anak didik kita? Atau sudah pantaskah kita menjadi partner yang baik dengan para orang tua? Atau sudah baikkah hubungan kita dengan para pimpinan dan teman sejawat kita sesama guru?

Berdasarkan pertanyaan-pertanyaan tersebut, setidaknya kita mengingatkan Kembali kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru, yaitu kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, kompetensi professional dan kompetensi pedagogik atau bahkan  kompetensi leadership dan kompetensi spiritual.

Bapak/ibu guru, kita tidak hanya dituntut oleh para siswa kita untuk menyampaikan ilmu dan caranya dengan baik (kompetensi professional dan pedagogic) tetapi kita dituntut untuk memiliki akhlak/karakter yang baik (kompetensi kepribadian) dan hubungan yang baik dengan sesama guru, pimpinan dan orang tua (kompetensi sosial); kita akan menjadi guru yang dibanggakan karena kita memiliki semua kompetensi tersebut. Oleh karena itu, hilangkan sikap egois dari diri seorang guru, sikap angkuh, sikap riya dan sikap buruk lainnya. Karena itu tidak mencerminkan seorang guru yang memiliki kompetensi kepribadian. Mungkin kita tidak sadar, apakah kita memiliki sifat buruk dalam diri kita? Karena itu, kita harus wujudkan dengan sikap bersosial kita. Hubungan kita dengan para sahabat sesama guru, hubungan baik kita dengan para orang tua siswa. Jika kita dipandang buruk oleh partner kita, maka kita pun menjadi buruk. Oleh karena itu, perbaiki hubungan kita dengan para guru lain, hilangkan kebencian dengan mereka, hilangkan sikap mau menang sendiri, dan hilangkan kesombongan dan keangkuhan. Kemudian tingkatkan Kerjasama antar mereka, tumbuhkan kasih sayang sesama mereka, dan Bersama-sama mereka fokus untuk mendidik dan mensukseskan anak-anak didik kalian dengan penuh suka ria, Bahagia dan suka ria.

Smoga tulisan ini bermanfaat untuk para guru, orang tua, dan peserta didik. Selamat hari guru, selamat untuk para guru, Bahagia selalu untuk para guru, orangtua dan peserta didik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun