Mohon tunggu...
Hasbiyallah
Hasbiyallah Mohon Tunggu... Dosen - Menulis Kreatif

Pendidikan dan Keagamaan

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Pesan Ramadhan

5 April 2024   09:21 Diperbarui: 5 April 2024   09:34 1321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Keempat, pesan tentang penjagaan diri. Puasa bermakna menahan atau benteng penjaga diri. Pesan ini bermakna bahwa kita harus menjaga diri dari kemurkaan Allah, menjaga dirindari dosa dan kemaksiatan, menjaga diri kezhaliman terhadap makhluk. Rasulullah pernah berpesan, al muslimu man salima min lisanih, wa yadihi. Seorang muslim yang bertaqwa tentunya menjaga keselamatan orang lain dari dosa yang dilakukan oleh lisan dan anggota badannya.

Salah satu anggota tubuh yang banyak berdosa adalah lisannya. Dengan lisannya , dia bisa ghibah (bicarakan aib orang lain), namimah(mengadu domba), menghina, mencaci dan memfitnah dan dosa besar lainnya. Kemudian dosa tangannya, di era digital ini, banyak tangan yang berdosa dengan jari2nya menulis dan menyampaikan pesan hoaks atau kebohongan. Dan dosa pembuhunan pastinya juga dilakukan oleh sebuah tangan. Wahai manusia yang belum mampu menjaga lisan dan tangannya, ingatlah pesan Allah alyauma nakhtimu 'ala afwahihimwa wa tukallimunaydihim wa tasyhadu arjuluhum bima kanunyaksibun. (Mulut ini suatu saat terkunci, dan tanga serta kaki yang akan bicara dan menjadi saksi atas apa yang kita perbuat.

Pesan kelima adalah keseimbangan ( tawazun). Allah ciptakan kehidupan ada siang dan malam, ada gelap dan terang, ada senang dan susah, ada mudah dan sulit. Ramadhan mengajarkan kita ada ibadah di siang hari dengan puasa dan malam harindengan qiyamullail (tarawih). Puasa ibadah sirriyah yang dilaksanakan di saat siang pun tidak ada yang tahu, sedangkan di malam hari dengan ibadah qiyam ( shalat tarawih) pun tidak akan ada yang tahu karena semua orang sedang tertidur. Hal ini mengajarkan kepada kita kapan kita melakukan sesuatu ketika terang dan gelap. Ketika sulit, maka ibadah yang dilakukan adalah perbanyak shalat dan ketika senang maka perbanyak puasa dengan menahan nafsu dan keinginan. Kuncinya adalah syukur dan sabar.

Seandaianya Ramadhan ini bisa berkata kepada kita di saat pamit, mungkin ia akan berkata kepada kita

Wahai saudaraku se iman...!

Kini aku tinggal beberapa hari lagi, terimakasih telah menyambut ku dengan penuh kebahagiaan, terimakasih telah mengisi hari2 mu dengan ibadah di bulan ku, semoga janji Allah telah kalian peroleh bagi orang2 yang bertaqwa. Smoga pula bulan Ramadhan ini bulan terbaik yang engkau berikan untuk Allah swt.

Wahai saudaraku seiman....!

Perpisahan sebntar lagi, manfaatkan waktu tersisa ini, sebab aku tidak tahu akan berjumpa lagi dengan kalian atau tidak. Masih ada kebaikan ku di akhir bulan ini yaitu malam lailatul qadr. Silahkan tinggikan semangat kalian untuk memperolehnya. Insya Allah, bulan ini membawa kebaikan dan keberkahan untuk kalian dan keluarga kalian serta masyarakat kalian. Amin.
 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun