Mohon tunggu...
Hasbiyallah
Hasbiyallah Mohon Tunggu... Dosen - Menulis Kreatif

Pendidikan dan Keagamaan

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Tetap Bersemangat dalam Beribadah di Bulan Ramadhan

10 April 2023   12:00 Diperbarui: 10 April 2023   12:26 357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bulan Ramadhan bukan bulan bermalas-malasan, meskipun kondisi sedang dalam keadaan lapar, perut kosong, tenaga berkurang, energi melemah. Tetapi saatnya semangat bergelora, motivasi memuncak, gairah kuat dan dorongan yang maksimal untuk menuju Allah swt. Sebab itulah salah satu cara yang dianjurkan oleh agama untuk menuju Allah sang Maha Pencipta, yaitu dengan meninggalkan sifat-sifat kemanusiaan, seperti memenuhi hawa nafsu,  makan-minum, hubungan seks, dan perkara-perkara lain yang bisa menghambat komunikasi langsung dengan Allah swt. Karena itu, mari momen Ramadhan ini, kita tetap bakar semangat kita, motivasi tinggi kita untuk maksimalkan ibadah di bulan ini.

Salah satu hadis yang membakar semangat kita ibadah di bulan Ramadhan adalah,

Pertama, hadis Riwayat Bukhari-Muslim:

Hadis ini mendorong motivasi kita untuk berpuasa dan qiyamu Ramadhan, karena menurut haddis ini ganjaran orang yang melaksanakan kedua ibadah tersebut adalah diampuni dosa-dosa masa lalunya.

Pengampunan dosa menjadi harapan setiap hamba. Dosa diibaratkan seperti beban yang berat untuk dipikulnya, semakin banyak beban itu, semakin sulit baginya untuk berkomunikasi kepada Allah swt., karena itu, tiada harapan yang didambakan seorang hamba selain harapan pengampunan dosa-dosa di masa lalu. Kita tidak tahu berapa berat beban dosa dalam hidup kita, tetapi kita berharap seberat apapun beban dosa, puasa dan qiyamu Ramadhan ini mampu membersihkan dosa-dosa kita, sehingga kita menjadi orang-orang yang bersih secara lahir dan batin (Fitrah).

Makna iman dan ihtisab:

Menurut Imam Ibnu Hajar al-Asqolani

Iman : al-I'timad bi fardiyyati saumihi. (Yakin bahwa ibadah ini adalah diwajibkan). Jika diwajibkaan pasti akan ada ganjaran yang maksimal dibandingkan ibadah yang tidak diwajibkan.

Ihtisab : a. thalab al-tsawabi minallahi ta'ala (mencari  pahala-pahala lain, tidak hanya mengandalkan pahala puasa, tetapi juga pahala dari tadarrus al-Quran, shadaqah, dll), b. 'azimah yakni punya tekad semangat yang kuat untuk berpuasa dan beribadah di bulan Ramadhan, c. thayyibati nafsihi, (kebersihan jiwa, tidak hanya puasa lahir tetapi juga jiwa ikut berpuasa. puasa bukan hanya menahan dari lapar dahaga tetapi juga menahan dari segala dosa dan maksiat), d. ghairu mustaqill li shiyaamihi (tidak merasa berat dengan berpuasa, puasa jangan jadi alasan untuk tidak beraktivitas), e. wa la mustathili li ayyamihi (tidak menunda-nunda untuk berpuasa). 

Menurut Imam Nawawi

Imanan : ikhlasan lillahi ta'ala

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun