Setelah mendampingi para guru yang mengikuti Pretest PPG PAI di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Gunung Djati Bandung yang diselenggarakan pada tanggal 10 sd 15 Mei 2022, terlihat harapan tinggi dan mulia untuk terus meningkatkan mutu kinerja mereka dengan mengikuti program sertifikasi guru. Apapun telah mereka lakukan termasuk menginstal aplikasi SEB yang digunakan untuk test, mencari dan meminjam leptop atau bahkan mencari signal jaringan yang bagus dan memadai karena di daerah sebagian mereka sangat sulit memperoleh jaringan internet.
Indonesia patut bersyukur memiliki guru-guru yang berlimpah di berbagai negeri, mereka berjuang bukan hanya di kota-kota besar tetapi juga mereka ada di desa-desa kecil dan terpencil, perjuangan mereka sama yakni membangun negeri dan masyarakat agar hidup lebih layak dan terhormat. Mereka merupakan guru-guru potensial yang seolah-olah memiliki nyawa berlapis-lapis, mereka terus berjuang untuk mendidik, mengajarkan, membimbing dan menjadi teladan bagi peserta didiknya tanpa rasa khawatir, takut dan celaka pada dirinya karena medan kerja yang ditempuhnya sangat sulit terjangkau.
Guru bukan hanya seorang karyawan sekolah yang menjaga kelas agar tidak kosong, tetapi guru adalah pejuang sejati yang punya semangat tinggi untuk berjuang untuk masyarakat dan bangsanya. Semangat guru inilah yang akan membawa bangsa menjadi bangsa yang maju, unggul dan bermartabat. Jangan kalian patahkan semangat para guru Indonesia dengan berbagai tudingan, fitnah dan cemoohan. Ingatlah bangsa ini akan maju karena pendidikan dan yang memegang kendali pendidikan adalah para guru.
Diakui ada beberapa oknum guru yang memperburuk kondisi bangsa ini, tetapi masih banyak guru yang punya semangat untuk terus menimba ilmu, semangat untuk meningkatkan kualitas diri, dan semangat untuk membangun bangsa dan negeri ini menjadi lebih bermartabat dan lebih terhormat. Guru potensial, guru yang siap banting tulang, guru yang bermental baja meskipun peserta didiknya tidak atau kurang menghargai dan menghormati mereka, mereka terus bersemangat untuk memberikan pendidikan, pelatihan, bimbingan kepada peserta didik dengan sepenuh tenaga dan usaha mereka.
Sebagai warga masyarakat hendaknya kita jaga dan tingkatkan semangat para guru untuk terus berjuang dengan perbuatan-perbuatan sebagai berikut:
Pertama, tolong hargai seorang guru. Seorang guru tidak minta untuk dihargai, tetapi profesi guru mewajibkan kita untuk menghargai mereka. Bagaimana Sayidina Ali r.a siap mengabdikan dirinya untuk seorang guru yang mengajarkan kepadanya meskipun satu hurup. Menghargai guru dapat dilakukan dengan menghargai kebijakannya, menghargai keputusannya dan menghargai tindakannya.Â
Yakinkan bahwa kebijakan, keputusan dan tindakan guru atas dasar ilmu yang dimilikinya dan atas dasar kebaikan bagi peserta didiknya. Seorang guru tidak akan memikirkan dirinya tetapi ia juga berpikir untuk kebaikan peserta didiknya, bagi seorang guru, peserta didik adalah amanah yang diembannya seperti anak kandungnya. Mereka akan melakukan yang terbaik bagi peserta didik. Oleh karena itu, tolong hargai guru anak-anakmu.
Kedua, tolong perhatikan kebutuhan guru dan bantu kesulitannya. Pemerintah telah berusaha untuk meningkatkan kesejahteraan para gurunya, namun di luar sana ada banyak guru yang masih berjuang bukan hanya untuk peserta didiknya, tetapi juga berjuang untuk keluarganya. Diantara mereka ada yang masih kesulitan untuk memberi makan dan kebutuhan pokok kepada anak-anaknya. Karena itu, agar semangat mereka tetap terjaga, kita perlu perhatikan kebutuhan mereka dan jika bisa bantu, bantu mereka.Â
Bayangkan jika guru-guru kita hilang semangat berjuangnya, akan hilang potensi yang dimilikinya untuk membangun bangsa dan negeri ini. pemerintah telah memaksimalkan untuk memberikan bantuan kepada para guru, sekarang saatnya pula, kita juga memberikan perhatian kepada para guru anak-anak kita. Bantulah mereka untuk tetap terjaga semangat untuk mendidik anak-anak kita.
Ketiga, tolong dukung usaha mendidiknya, bantu anak-anakmu untuk menghormati guru mereka, yakinkan pada anak-anakmu bahwa instruksi guru adalah instruksi kamu sebagai orang tua. Perintah guru adalah perintah orang tua. Bimbingan guru adalah bimbingan orangtua. Karena itu, dukung terus usaha yang telah dilakukan oleh para guru. Jangan kalian langgar atau abaikan instruksi guru anak-anakmu.Â
Dukungan orang tua sangat bermakna bagi seorang guru. Berikan dukungan dengan memberikan pujian atas segala tindakan para guru, berikan penghargaan atas apa yang dilakukan untuk kebaikan anak-anakmu. Mereka tidak menilai dari apa yang kamu berikan, tetapi dukungan mu memotivasi mereka untuk terus bersemangat dalam mendidik anak-anakmu.
Keempat, tolong banyak diskusi dengan guru anak-anakmu. Jadikan guru-guru anakmu itu adalah partner mu yang Bersama-sama dalam membimbing dan dan mendidik anak-anakmu. Mereka tahu kondisi di sekolah dan kamu tahu kondisi anak-anakmu di rumah. Â Saling memberikan informasi, kemajuan dan hasil bimbingan kalian. Kerjasama antara kalian dibutuhkan oleh anak-anak kalian. Jangan sia-siakan pengorbanan kalian, jangan merasa paling bisa mendidik anak-anak kalian, sebab hanya dengan Kerjasama antara guru dan orangtua tujuan pendidikan anak-anak kalian akan mudah dicapai lebih efektif dan efisien. Â
Demikian, perilaku yang dapat kita lakukan untuk tetap menjaga semangat para guru Indonesia. jangan zhalim pada para guru, jangan menyakiti hati mereka, dan jangan merendahkan tugas-tugas mereka. marilah kita jaga terus semangat para guru anak-anak kita.Â
Dengan menjaga semangat para guru, kita sudah berpartisipasi untuk membangun negeri dan bangsa ini, kita juga peduli dan cinta terhadap bangsa ini, maju bangsa ku, jaya negeri ku dan bangkitlah putra-putri bangsa dengan pendidikan yang bermutu tinggi, semangat guru ku, semangat pahlawan bangsaku, dan semangat berjuang wahai para guru untuk menyambut lahirnya generasi-generasi emas yang lebih terhormat dan termulia. Amin. (Disampaikan khusus pada para guru yang mengikuti seleksi Test PPG PAI Tahun 2022). Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H