Diantara kelebihan masyarakat nusantara dalam memahami makna ajaran Islam ke dalam budaya adalah penyebutan istilah lebaran. Dalam ajaran Islam, istilah ini dikenal dengan hari raya, hari kemenangan setelah berpuasa satu bulan, dan hari Idul Fithri yaitu hari saatnya Kembali kepada kesucian (kayaumin waladathu ummuh). Istilah lebaran tersebut mewakili beberapa istilah yang dikenal dalam Islam.Â
Itu artinya masyarakat nusantara mampu memahami makna mendalam dari hari raya idul fithri. Islam menjadikan dua hari raya dalam setahun, yaitu idul fithri dan idul adha. Disebut hari raya karena hari tersebut diharamkan untuk berpuasa. Semua umat Islam harus berbahagia, menyantap makanan-minuman yang telah tersajikan dan hari dimana mereka berkumpul bersama keluarga, tetangga dan masyarakatnya.
Lebaran berasal dari kata 'lebar' yang diakhiri dengan 'an'. Istilah ini sangat mendalam yang mewakili makna hikmah setelah menjalankan kewajiban beribadah puasa, maka orang-orang yang berhasil menjalankan ibadah puasa adalah orang-orang yang layak berlebaran. Berikut ini makna dan hakikat istilah lebaran sebagai makna dari hari raya Idul Fithri yang telah dirumuskan oleh masyarakat nusantara.
Pertama, lebaran bermakna 'Lebar' yakni lebar manah, lapang dada, berhati luas, dan legowo. Artinya bahwa orang-orang yang telah menjalankan ibadah puasa selama 1 bulan seharusnya memiliki hati yang lapang, luas, dan hati legowo. Mereka tidak lagi memiliki sifat benci, dendam, hasud terhadap siapa pun makhluk di dunia ini.Â
Karena itu, masyarakat Indonesia menjadikan momen ini untuk bermaaf-maafan kepada kerabat dekat, kerabat jauh dan para tetangga. Hal ini membuktikan bahwa masyarakat nusantara memahami betul hakikat idul fithri dan hakikat dari bulan syawal.
Kedua, lebaran juga bermakan berlebar-lebar, yakni perluas wawasan, keilmuan, perlebar pengetahuan, tidak dangkal, dan tidak sempit, sebab setelah umat menjalankan ibadah puasa selama  sebagai sarana pendidikan dan pelatihan, maka umat ini memiliki keluasan ilmu, keluasan pikiran dan keluasan pengetahuan.Â
Orang-orang yang punya keluasan ilmu dan pengetahuan akan mudah membedakan antara hak (kebenaran) dan bathil (keburukan), ia akan lebih bersikap dengan ilmu dan pengetahuan yang dimilikinya. Karena itu, pasca Ramadhan harus dijadikan hari-hari untuk terus belajar, mencari ilmu pengetahuan dan meningkatkan kualitas diri. Â
Ketiga, lebaran juga bermakna lulubaran (istilah sunda) yakni hari pembebasan dari dosa, pembebasan dari segala kesalahan dan kekhilafan. Sebab manusia tempatnya salah dan dosa. Â Di hari ini, manusia harus membuka diri untuk memaafkan kesalahan orang lain, dan manusia hendaknya menyadari kesalahannya dan mendatangkan orang-orang untuk mendapat maaf dari mereka seperti orangtua, para kerabat dan masyarakat.Â
Dengan demikian, hari lebaran ini menjadi lebih indah dan menyenangkan sebab tidak ada lagi kebencian, kemarahan, dendam dan kedengkian di antara umat.
Keempat, lebaran juga bermakna lebarkan sayap kasih sayang. Artinya setelah manusia dibina selama satu bulan, maka lahir lah manusia-manusia yang memiliki sifat kasih sayang, dan kasih sayang ini tidak hanya orang-orang terdekatnya tetapi juga menjangkau manusia di belahan dunia.
Melebarkan sayap kasih sayang tentunya dengan akhlak yang baik. Dunia modern ini memudahkan manusia berinteraksi antar negara di berbagai benua, maka juga penting menebarkan kasih sayang dengan akhlak terpuji kepada mereka melalui penggunaaan dunia maya yang sehat.
Kelima, lebaran juga bermakna royal untuk orang lain artinya tidak pelit, tidak kikir, tidak perhitungan dalam berbagi rizqi kepada orang lain. Jangan banyak pertimbangan untuk berbagi rizqi kepada orang yang membutuhkan. Royal untuk orang lain adalah kebaikan tetapi royal untuk pribadi adalah keburukan.
Sebab royal untuk pribadi adalah sifat berlebihan, mubazir, dan menghambur-hamburkan uang untuk kepentingan pribadi semata. Sedangkan royal kepada orang lain adalah kebaikan, dia berbagi kepada banyak orang dengan jumlah yang maksimal, dalam membagi ia tidak berpikir takut miskin.Â
Kewajiban dia cukup berbagi rizqinya kepada orang lain. Sebab ia yakin setiap rizqi yang ada padanya terdapat hak orang lain. (wa fi amwalihim haqqum ma'lum lissaili wal mahrum).
Keenam, lebaran juga bermakna silaturahim. Ada istilah dalam masyarakat kita seperti ajakan dengan kalimat 'lebaran dulu yuk!' Ajakan ini lebih cenderung adalah ajakan untuk silaturahim. Â Berlebaran berarti berkunjung ke rumah keluarga dekat atau jauh dengan tujuan silaturahim.Â
Tujuan dari silaturahim adalah saling memaafkan di antara keluarg. Karena itu, momen mudik atau pulang kampung adalah momen penting bagi mereka untuk bersilaturahim.
Demikianlah, makna dan hakikat berlebaran yang dipahami oleh masyarakat nusantara, ternyata masyarakat kita memahami secara mendalam makna dari hari raya idul fithri dan makna dari hari kemenangan tanggal 1 syawal yang masyarakat nusantara istilahkan dengan lebaran atau berlebaran.Â
Sehingga orang-orang yang berlebaran adalah orang-orang yang memiliki hati lapang atau legowo, terus meningkatkan kualitas diri dengan ilmu pengetahuan, lulubaran (membebaskan segala khilaf dan dosa), melebarkan sayap kasih sayang dan royal untuk membantu orang lain bukan royal untuk dirinya.
Demikianlah, semoga bermanfaat.
Mohon maaf lahir dan bathin 1 Syawal 1443 H. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H