Apa itu pekerja harian lepas ?
Pekerja harian lepas, yang juga dikenal sebagai pekerja lepas atau freelance, menghadapi berbagai resiko yang perlu dipahami.
Sejauh ini banyak orang yang kurang beruntung dalam hal pekerjaan, kendala yang mereka alami baik dari bidang akademis maupun bidang lingkungan yang membuat misris semua pihak.Â
Kurang banyak manjadi sorotan, namun fakta dilapangan membuat sebuah realita baru. Entah siapa yang akan disalahkan. Apa siapa yang mau disalahkan?Â
Apakah Menunggu akan menjadi jawaban? Semua hanya sekedang angan semu diambang kegelisahan.
Ya, harapan yang diumbar para pemberi janji, mimbuat bagaikan menunggu pepesan kosong. Tidak ada isi dalam realita yang di realisasikan.
Apakah semua akan berakhir? Masih menjadi tanda tanya besar. Semua ini bukan cerita kabayan yang bernyanyi namun mendapatkan banyak keberuntungan.
Bukan cerita aladin  yang mendapatkan lampu ajaib, lalu jadi apa yang diinginkan. Dengan sangat mudahnya.
Pekerja haraian lepas memiliki banyak kerugian yang mereka alami. Salah satunya ketidak pastian akan pendapatan yang mereka dapat membuat mereka selalu dihantui bayangan kelaparan dan kesenjangan disosial.
Selain itu, tidak mendapatkan jaminan sosial akan membuat mereka dikucilkan di kalangan tertentu, sehingga sulit akan menghadapai pertarungan dalam bertahan hidup.
Sekalipun mendapatkan pekerjaan, ada yang kurang beruntung karena tidak dibayarkan dengan layak hingga tidak mendapatkan apa-apa.
Solusi yang membuat mereka bisa hidup perly beberapa proses. Dan begitu berat, Â karena semua orang tidak akan mengerti penderitaan sebelum orang itu sendiri yang mengalaminya.
Pada akhirnya  semua menjadi tak tentu arah. Membuat hanya bisa pasrah. Dan ambil jalan salah yaitu kriminal yang berakhir penyesalan diakhir kisah.
Terkadang solusi yang berikan tidak disambut positif orang-orang, entah mereka tidak mau berproses atau trauma karena terus dibohongi? Sehingga mereka membentengi diri dalam prosesnya.
Adahalnya mereka salah, karena semua proses dianggap sama, padahal solusi itu baik bagi mereka. Untuk meningkatkan kualitas dalamm diri mereka untuk lebih berkualiatas dalam mendapatakan pekerjaan ataupun menciptakan lapangan pekerjaan  dari hasil pelatihan yang diselenggarakan.Â
Banyak memang yang hanya mau mendapatkan keuntungan dari  pelatihan tersebut tanpa ikut andil didalamnya. Hal ini yang membuat kotornya proses pelatihan dalam pengembangan menjadi terhambat bisa sampai tidak tepat.
Sama halnya dengan solusi. Antusias kadang hanya mengacu pada nominal yang didapatkan tanpa sadar atau mengesampingkan pelajaran apa yang bisa diperoleh.
Miris memang, tapi itu lah yang terjadi dilingkungan sekitar kita yang tercinta ini  . Semua hal harus ter definisi dengan materri. Tidak salah, namun amat disayangkan ini terjadi dan sudah seperti mendarah daging.
Semoga ada hal baik dalam masa yang akan datang, tidak cepat tapi semua pasti akan terjadi walaupun perlahan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H