Mohon tunggu...
Hasbi Aswar
Hasbi Aswar Mohon Tunggu... Dosen - Akademisi

Penggiat kajian politik internasional

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Persaingan Amerika - China dan Posisi Kaum Muslimin

18 Oktober 2022   18:43 Diperbarui: 18 Oktober 2022   18:53 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Konteks persaingan antara China dan AS dalam lingkup yang besar adalah persaingan dalam peradaban sekuler kapitalisme. Artinya, persaingan yang terjadi antara kedua negara ini tidak memiliki kontribusi besar terhadap umat manusia bahkan berpotensi mengorbankan banyak nyawa. Sama halnya dengan konflik -- konflik yang terjadi selama ini dalam system kapitalisme sejak abad -- abad yang lalu sampai sekarang.

China dan AS sekarang juga punya masalah internal yang banyak dan berpotensi besar menghancurkan negara ini dari dalam. Seperti, kesenjangan sosial yang tinggi di masyarakat, tingkat kelahiran bayi yang rendah, kerusakan moral, kriminalitas, pengangguran, polusi udara,  dsb.

Dalam laporan Edelman Trust Barometer (2020) terkait respon masyarakat dunia terhadap kapitalisme dengan jumlah 34.000 orang dari 28 negara disimpulkan bahwa 56% masyarakat setuju bahwa kapitalisme lebiih banyak merusak daripada menciptakan kebaikan di bumi[17]. Pandangan terhadap demokrasi juga sama, Pew Research Center (2019) melaporkan hasil penelitian dari 27 negara dengan lebih 30 ribu responden menunjukkan bahwa 51 persen tidak puas terhadap demokrasi, 60% pemilu tidak menghasilkan perubahan, 54 % para politisi yang cenderung korup. Sikap masyarakat ini dianggap menjadi bagian dari penyebab menurunnya kualitas demokrasi negara -- negara secara global[18].

Disisi lain di dunia Islam, aspirasi terhadap pentingnya penerapan Syariah Islam semakin meningkat. Hal itu bisa dilihat dari meningkatnya peran -- peran gerakan Islam untuk mengambil peran dalam politik di berbagai negara Muslim. Survei survei juga menunjukkan di berbagai negeri Islam telah terjadi peningkatan kesadaran bersyariah di antara kaum Muslimin. fakta yang paling mutakhir adalah runtuhnya rezim sekuler Afghanistan yang ditopang oleh AS dan kembalinya Taliban sebagai penguasa. Salah satu faktor penyebabnya adalah Muslim Afghanistan yang lebih rela diatur dengan Islam daripada dengan aturan - aturan yang tidak berasal dari hukum - hukum Allah SWT.

Dalam menghadapi persaingan antara China dan Amerika Serikat, umat Islam tidak boleh terjebak oleh pilihan salah satu yang terbaik kemudian memihak salah satu diantara mereka. Sebab dua - duanya adalah bagian dari masalah peradaban sekuler yang ada hari ini. Saatnya kaum muslimin memiliki agenda sendiri yang berakar dari ajaran - ajaran Islam yang luhur dan telah menjadi faktor penentu kecemerlangan peradaban Islam selama 14 abad lamanya.

Daftar Pustaka: 

'A "New Cold War"?: How the US-China Trade Dispute Is Deepening'. Accessed 22 January 2022. https://www.aljazeera.com/economy/2020/6/29/a-new-cold-war-how-the-us-china-trade-dispute-is-deepening.

'Blinken Slams "Aggressive" China; Vows Stronger Indo-Pacific Ties'. Accessed 22 January 2022. https://www.aljazeera.com/news/2021/12/14/blinken-vows-stronger-defence-economic-alliances-in-indo-pacific.

Department of Defence Ministers. 'Australia Joins Exercise MALABAR 2020'. Australian Government Department of Defence, 2020. https://www.minister.defence.gov.au/minister/lreynolds/media-releases/australia-joins-exercise-malabar-2020#:~:text=Australia has joined key regional of regional peace and security.

Harb, Ali. 'US Military Spending Grows as Policy Shifts to "Prioritise China".' Accessed 22 January 2022. https://www.aljazeera.com/news/2021/12/16/us-military-spending-grows-as-policy-shifts-to-prioritise-china.

Hass, Ryan. 'The "New Normal" in US-China Relations: Hardening Competition and Deep Interdependence.' Brookings (blog), 12 August 2021. https://www.brookings.edu/blog/order-from-chaos/2021/08/12/the-new-normal-in-us-china-relations-hardening-competition-and-deep-interdependence/.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun