Mohon tunggu...
Hasbi Aswar
Hasbi Aswar Mohon Tunggu... Dosen - Akademisi

Penggiat kajian politik internasional

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Reinhard Sinaga dan Ancaman Global LGBT

14 Mei 2022   06:13 Diperbarui: 14 Mei 2022   06:32 734
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tingkat kerentanan kaum homoseksual ini juga dibenarkan oleh laporan UNAIDS dalam "Fact Sheet -- World Aids Day 2019", bahwa resiko terkena paparan virus HIV bagi kaum pria homo adalah 22 kali lipat dibandingkan pasangan heteroseksual (UNAIDS, 2019)

Meskipun data-data yang sudah ada dan sangat jelas menggambarkan dampak sosial dan kesehatan dari kecenderungan seksual sesama jenis ini, namun tidak ada satupun lembaga resmi baik lembaga hukum, politik, termasuk juga media yang menjadikannya sebagai alasan untuk mendelegitimasi keabsahan dari penyimpangan seksual ini. Yang ada adalah mereka hanya fokus membantu menyelesaikan penyakit-penyakit yang ditimbulkan padahal mereka sendiri yang berkesimpulan bahwa tingkat kerentanan kaum homo jauh lebih tinggi daripada yang lain. 

Mengapa kebenaran tersebut tidak bisa diungkap sehingga bisa mengedukasi masyarakat, alasannya adalah karena dukungan politik dan jaringan global kaum LGBT ini sudah sedemikian kuat. Jika ada yang berani mengusik, maka akan dituntut secara hukum sebagai pelanggar hak asasi manusia. 

Di Indonesia sendiri, penderita kelainan seksual ini sudah mulai marak begitupun juga penyakit yang muncul karenanya seperti HIV/AIDS. Para aktivis gerakan ini juga aktif memperjuangkan hak-hak mereka untuk diakui oleh undang-undang. Kelompok ini beraliansi dengan pejuang -- pejuang HAM dan berusaha meraih dukungan dari partai-partai politik yang ada di Indonesia. 

Bagi masyarakat Indonesia, hal ini sebenarnya adalah alarm bagi kita semua bahwa kita harus bergerak sebelum betul betul terlambat. Harus muncul gerakan yang padu dari pusat sampai ke daerah-daerah untuk mensosialisasikan pentingnya menjaga setiap keluarga, dan lingkungan masyarakat dari upaya penyesatan dari kelompok -- kelompok homoseksual ini. Termasuk juga, mengedukasi masyarakat terkait cara menyikapi orang-orang yang sudah berjangkit. 

Pemerintah juga perlu menanggapi isu LGBT ini secara serius dengan memikirkan dampak-dampak yang dihasilkan. Dampak sosial dan kesehatan yang dihasilkan penyakit ini akan juga berimbas pada beban anggaran pemerintah untuk menangani dan mengobati orang-orang yang sudah terlanjur berjangkit ini. 

Belum lagi potensi konflik sosial yang akan terjadi jika suatu saat nanti, masyarakat akan bergerak sendiri dan akan main hakim sendiri. Hal ini sesuatu yang tidak diinginkan. 

Gerakan LGBT ini sudah berjejaring secara global dengan dukungan dana dan politik dari negara-negara maju. Untuk menghadapi gerakan ini perlu kesatuan langkah tokoh masyarakat, intelektual, tokoh agama dan pemerintah agar penyebaran penyakit ini serta gerakannya bisa dikendalikan. Sementara bagi yang sudah terlanjur terjebak bisa diselamatkan dengan segera. Hal inilah cara yang terbaik yang bisa diambil untuk menyelamatkan bangsa kita dan generasi kita dari kehancuran.  

Pernah dimuat di Koran Republika Edisi Kamis, 16 Januari 2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun