Mohon tunggu...
Hasbi maulana
Hasbi maulana Mohon Tunggu... Lainnya - Semangat

Masalah akan menjadi ringan apa bila ada usaha

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Analisis Pembelajaran di Tengah Pandemi Covid-19

4 Agustus 2020   23:20 Diperbarui: 8 Agustus 2020   15:31 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

ANALISISPEMBELAJARAN DITENGAHPANDEMICOVID--19

Oleh : Hasbi Maulana Ashidiqi dan Luvita Putri Cahyani

Saat ini kita ketahui bahwa bumi kita sedang tidak sehat karna negara kita dilanda sebuah virus yaitu Covid -- 19, pada pandemi ini tidak memungkinkan kita untuk mengadakan kegiatan yang berkerumun seperti seminar,sistem pembelajaran disekolah. 

Dan dulu sebelum adanya pandemi Covid -- 19 ini sistem pembelajaran dilakukan dengan bertatap muka, selain itu sistem belajar lapangan seperti praktik dilingkungan masyarakat. 

Setelah adanya pandemi ini sistem pembelajaran berganti menjadi belajar online dirumah (Daring),dalam sistem belajar online (Daring)ini menurut saya memang sulit, karna tidak efektif sistem belajarnya,tidak bisa bertatap muka langsung sehingga untuk memahami materi pun kesulitan dan juga untuk mengatasi kesulitan tersebut, maka kita harus mempunyai cara atau teknik model pembelajaran online (Daring) tersebut agar para siswa menjadi nyaman dan tidak mengalami kesulitan kembali. 

Bahkan di tengah pandemi ini kita mengalami banyak kekurangan untuk sistem belajar online tersebut seperti tidak ada kuota internet, dan tidak semua diwilayah Indonesia termasuk Jawatimur wilayahnya mempunyai signal internet yang stabil dan memadai. 

Meskipun kita menggunakan sistem online dan tidak semua orang mempunyai media untuk mendukung sistem online tersebut, dan pada saat ini banyak sekali kasus -- kasus dari adanya sistem belajr online,seperti misalnya mahasiswa yang meninggal dunia dikarenakan dia rela memanjat atap rumah agar mendapat kan signal yang stabil dan sehingga dia pun terjatuh karna terperset.

Hal itu menjadi salah satu sebuah contoh dalam setiap wilayah bahwa tidak semuanya dapat mengakses internet secara mudah. Mutu pendidikan yang baik ,mutu merupakan produk yang sempurna, bernilai dan meningkatkan kewibawaan. 

Mutu dalam konteks pendidikan sangat penting, karena berkaitan dengan lembaga yang terdiri dari komponen peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan dan proses penyelenggaraan pendidikan. Secara umum kualitas atau mutu adalah gambaran dan karakteristik menyeluruh dari barang atau jasa yang menunjukkan kemampuannya dalam memuaskan kebutuhan yang diharapkan atau tersirat (Depdiknas,2002:7) dan beberapa para ahli mengemukakan pendapatnya untuk menguatkan Mutu Belajar yang baik bagi para yaitu pendapat dari Hoy Et Al,(2000), menjelaskan bahwa mutu pendidikan adalah hasil penilaian terhadap proses pendidikan dengan harapan yang tinggi untuk dicapai dari upaya pengembangan bakat -- bakat para pelanggan pendidikan melalui proses pendidikan. Oleh karna itu mutu pendidikan merupakan suatu hal yang penting dalam proses pendidikan. Perbaikanprosespendidikanmerupakansalahsatuupayauntukmencapaikeunggulan

dalam penyelenggaraan pendidikan. Pendapat lain juga dikemukakan oleh Margono (2002) yaitu mengemukakan bahwa Agar mutu pendidikan yang baik dapat dicapai, maka mutu tersebutharusdidukungolehsekolahyangbermutu.Sekolahyangbermutuadalah"Sekolah yangsecarakeseluruhandapatmemberikankepuasankepadapelanggan(masyarakat)''.

Dari hasil wawancara dari beberapa narasumber telah mendapat hasil kebanyakan berpendapat bahwa lebih efektif dan nyaman menggunakan sistem belajar disekolah, karna belajar di sekolah itu lebih efektif dan evisien karna lebih mudah memahami materi yang disampaikan selain itu ketika kurang memahami materi yang di berikan bisa bertanya langsung kepada guru yang yang bersangkutan, selain itu belajar disekolah pun tak hanya belajar di dalam kelas namun bisa menggunakan belajar sistem lapangan atau seperti belajar di laboratorim atau lainnya, dan mengapa kebnyakan tidak memilih sistem pembelajaran secara online karna internet yang tidak memadai, banyak kendala yang terjadi saat sistem belajar online berlangsung seperti mati lampu,signal tidak stabil,dll. Dan dalam sistem online itu tidak efektif dan kurang pemahaman materi yang disampaikan. Selain itu juga berdampak pada kecerdasan pada anak , entah bisa meningkatkan kecerdasan yang lebih baik atau bisa menurun juga dengan sistem pembelajaran daring ini.

Data dari beberapa narasumber yang telah di wawancarai penulis dapat memaparkanpendapatdariPujiRahayukelasVIIIyangberumur13tahunasalsekolahSmp Salahuddin Malang mengungkapkan bahwa dia lebih memilih sistem belajar di sekolah karna di sekolah lebih efektif , bisa lebih memahami materi dengan mudah, bisa berkumpul bersama teman-temannya, bisa mengikuti kegiatan ekstra sekolah. Sedangkan dari narasumber lainnya yaitu Siti Aminah kelas IX yang berumur 15 tahun asal sekolah MTs Shifa` Ngembol Kalipare Malang mengungkapkan bahwa dia lebih memilih sistem pembelajarannya di sekolah karna di sekolah bisa bertatap muka langsung dengan guru dan teman - temannya, selain itu jika ada materi yang kurang difahami bisa bertanya langsung dengsn guru mata pelajaran yang bersangkutan , bisa bertemu dengan teman-teman dan bisa mengerjakan tugas bersama atau kelompok. Adapun pendapat dari narasumber lainnyayaituVelidiaFaraNabilakelasXIIyangberumur18tahunasalsekolahMAMansyaul Ulum malang mengungkapkan bahwa dia lebih memilih sistem belajar disekolah karna disekolah lebih efisien dalam belajar selain itu bisa belajar diluar kelas seperti belajar praktikumdilaboratorium,belajarolahragadilapangan,dll.

Kesimpulan

Sistem pembelajaran daring (online) dianggap kurang efektif ditengah pandemi covid-19 . Sistem ini lebih banyak menuai risiko terhadap perkembangan pendidikan anak dan memiliki banyak kendala. Setelah melakukan penelitian ke beberapa siswa diberbagai sekolah dapat disimpulkan bahwa semua siswa lebih memilih menggunakan sistem belajar langsung tatap muka disekolah antara guru dan murid dalam kegiatan belajar mengajar (belajar offline). Sistem belajar offlinedianggap lebih efektif olehsiswa.

DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas. 2002. _Ringkasan Kegiatan Belajar Mengajar._ Jakarta: Depdiknas.http://id.wikipedia.org/wiki/pendidikan. (diakses pada 13 juni 2011 jam 22.00).


Margono. 2000. _Metode penelitian pendidikan_. Jakarta : Rineka Cipta

Sweetland, S. R., & Hoy, W. K. 2000. _Karakteristik sekolah dan hasil pendidikan: Menuju model organisasi pencapaian siswa di sekolah menengah._ Pendidikan Administrasi Quarterly, 26, 703-729.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun