Mohon tunggu...
muhammad hasbi
muhammad hasbi Mohon Tunggu... Programmer - Ini Akun Bisnis

Disini nanti akan menjelaskan konten bisnis dan juga marketing

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Pasar Murah Online Ngalam

6 Oktober 2020   10:35 Diperbarui: 6 Oktober 2020   10:52 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Assalamualikum Wr. Wb.

Oh iya, sebelum memperkenalkan nama saya, saya hasbi, saya seorang siswa di salah satu sekolah di malang. Dan ini adalah artikel pertama saya, dan di sini saya akan berbagi sejarah atau lebih tepatnya menjelaskan apa itu Belanja Online.

SEJARAH BELANJA ONLINE  

Bagi anak muda jaman sekarang, Belanja Online merupakan salah satu kegiatan mengisi waktu luang, tahukah anda kapan Belanja Online mulai diperkenalkan di masyarakat? Padahal, belanja online sudah ada di tahun 70-an.

Ini pertama kali ditemukan di Inggris pada tahun 1979 oleh Michael Aldrich dari Redifon Computers. Awalnya Michael hanya menghubungkan televisi berwarna ke komputer yang mampu memproses transaksi Realtime melalui kabel telepon. Namun sejak 1980, Michael telah menjual teknologi yang ia temukan di seluruh Inggris.

Sejak tahun 1994 Belanja online terus berkembang hingga Netcape memperkenalkan enkripsi SSL untuk data yang ditransfer. mengapa Netcape menawarkan SSL? karena Belanja Online membutuhkan data pelanggan dan dianggap paling penting sebagai media transaksi yang aman dan bebas dari gangguan.

Pada tahun 2000 sistem belanja online masuk ke Indonesia, dan berkembang hingga saat ini. Di Indonesia belanja online berkembang pesat, Indonesia menjadi salah satu negara trending dengan Belanja Online. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya platform belanja online seperti, Tokopedia, Kaskus, BukaLapak, Shopee hingga Lazada.

Sistem belanja online dapat berkembang karena dukungan teknologi yang canggih saat ini dan semakin banyaknya pengguna internet, dari remaja hingga dewasa. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), terungkap jumlah pengguna internet di Indonesia sejak tahun 2012 mencapai 64 juta orang atau sekitar 24% dari jumlah penduduk Indonesia. Jumlah ini akan terus bertambah seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat.

Perkembangan pengguna internet yang terus meningkat dan mendorong potensi besar untuk menyediakan layanan toko online. Toko online semakin populer karena kemudahan yang ditawarkan serta diskon yang ditawarkan membuat toko online semakin dipercaya oleh masyarakat. Perkembangan toko online yang berkelanjutan di Indonesia akan memberikan pengaruh yang vital bagi perekonomian di Indonesia. Diantara mereka:

Membuka lapangan kerja menjadi lebih luas, kenapa begitu ?? karena dengan berkembangnya toko online semakin banyak e-merchant yang berminat untuk membuka toko online sendiri dan akan membutuhkan banyak pegawai sehingga toko online tersebut akan mengembangkan pesan.

Tingkat belanja yang semakin efisien, dengan munculnya teknologi toko online maka pengeluaran untuk berbelanja semakin sedikit karena dengan adanya toko online masyarakat akan mengatur barang apa saja yang dibutuhkan untuk beberapa waktu yang akan datang.

Pertumbuhan Ekonomi Regional, hampir sebagian besar transaksi online masih mendominasi “kota-kota besar di Indonesia. Namun, tren tersebut menunjukkan pertumbuhan jumlah toko online di sejumlah daerah di Indonesia, sehingga memicu pertumbuhan ekonomi yang positif, penetrasi internet dan peningkatan Daya beli masyarakat menjadi penyebab utama perekonomian daerah dapat berkembang pesat.

Namun di era sekarang ini, orang miskin tidak lepas dari belanja online. Sudah hampir 6 bulan pandemi Covid-19 melanda Kota Malang, masyarakat masih ragu keluar rumah hanya untuk berbelanja di pasar tradisional, apalagi jika masyarakat di pasar tersebut menawarkan harga yang lebih murah. Pemerintah kota Malang telah berupaya memanfaatkan teknologi belanja online agar dapat direalisasikan di pasar tradisional di seluruh kota Malang.

Pemerintah Kota Malang telah melakukan beberapa inovasi, salah satunya membuat aplikasi untuk masyarakat yang nantinya akan digunakan oleh pedagang dan pembeli di pasar tradisional. Ini bertujuan untuk mencegah penyebaran Covid-19 saat ini.

Dengan adanya inovasi-inovasi baru dari pemerintah, diharapkan terjadinya keramaian yang dapat membahayakan kesehatan masyarakat diharapkan dapat mencegah terpaparnya Covid-19.

Selain mencegah orang berkerumun, pasar online ini juga memiliki dampak positif lainnya yaitu masyarakat tidak perlu pergi ke pasar untuk membeli bahan makanan sehari-hari, dengan satu sentuhan mereka sudah bisa membeli bahan yang dibutuhkan.

Demi kelancaran inovasi, Pemprov Malang juga bekerja sama dengan Bank BRI dan Gojek, di mana kedua platform tersebut bisa bekerja sama untuk memudahkan transaksi dan pengiriman barang. Nah, setelah selesai berbelanja barang sudah bisa dibayar menggunakan mobile bank dan setelah transaksi selesai barang bisa langsung dikirim ke rumah dengan bantuan ojek.

Jika masyarakat menggunakan aplikasi ini maka bisa bebas dari biaya ongkos kirim pulang. Meski pembayaran juga bisa dilakukan di rumah, saat ini sudah diluncurkan di 10 pasar di Malang. YaituPasar Dinoyo, Pasar Blimbing, Pasar Klojen, Pasar Modyopuro, Pasar Bunul, Pasar Mergan, Pasar Oro-Oro Dowo, Pasar Sawojajar, Pasar Sukun dan Pasar Tawangmangu.

Ke depan, tidak hanya 10 pasar tersebut, namun seluruh pasar tradisional di Malang dapat segera menerapkan sistem belanja online. Untuk saat ini 

Kota Malang memiliki beberapa aplikasi yang dapat digunakan untuk belanja online di pasar tradisional, aplikasi tersebut antara lain: E-market, PALA.ID dan lain-lain. Untuk E-market sendiri sudah ada di playstore buat yang bingung bagaimana cara menggunakannya, ini saya. Lampirkan cara penggunaannya. 


Demikian penjelasan tentang Belanja Online dan juga aplikasi yang sudah di implementasikan oleh kota malang pemerintah.Terima kasih maaf jika masih ada kekurangan.

Wassalamualikum Wr. Wb.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun