Mohon tunggu...
Hasanudin
Hasanudin Mohon Tunggu... Guru - Guru Simulasi Digital

Nama saya Hasanudin, saya guru mata pelajaran simulasi digital atau yang lebih enaknya TIK karena materinya mempelajari tentang komputer seperti logika dan algoritma, peta minda, pemanfaatan perangkat lunak pengolah kata, pemanfaatan perangkat lunak pengolah angka dan pemanfaatan perangkat lunak presentasi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Lontong Sayur

4 Desember 2022   06:20 Diperbarui: 4 Desember 2022   06:58 380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://id.theasianparent.com/sejarah-lontongImage caption

Selamat pagi Kompasianer, mudah-mudahan sehat wa alfiat dan diberikan keberkahan. aamiin 

Pagi yang indah ini, saya mau bercerita tentang "Lontong Sayur" asal Serang-Banten. Begitu nikmat ..

Mantap .. Mantap ..

Lontong gulai atau lontong sayur adalah makanan indonesia yang berasal dari minangkabau, sumatera barar. Lontong ini identik dengan kuah santan atau dari peresan kelapa. Kuah santan yang kaya bumbu rempah sudah dikenal sebagai salah satu masakan Minang. beberapa lontong gulai seperti: lontong gulai tauco, lontong gulai paku, lontong gulai cubadak. Masakan ini disajikan dengan telur bulat, mie goreng dan yang khas adalah lontong yang disajikan dengan kerupuk merah. (sumber: https://id.wikipedia.org/)

Naaah Kalo diserang Banten ?

Lontong sayur dibuat dengan Beras yang dimasukan kedalam daun pisang setelah itu, di masak dipanci sampai lontong itu matang. Selanjutnya Kelapa diparud, diperas, campur air selanjtunya dimasak dan ditambahkan rempah seperti kunir, garam, penyedap rasa, dan lain-lain.

Setelah semuanya selesai, siapkan Mangkuk lalu lontong yang sudah matang dipotong-potong, dilanjutkan dengan memasukan air santan yang sudah matang ke dalam potongan lontong, tambahkan telur bulat, tambahkan gorengan bakwan, sambal dan kerupuk putih, lalu disantap. Alhamdulillah Nikmat.

Semoga bermanfaat cerita yang saya sampaikan. Terima kasih 

Editor: Hasanudin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun