Sistem Among Pada Kitab Ajaran Hindu Budha
Sistem among yang digagas oleh Ki Hadjar ini dapat ditemukan dalam kitab Nitistrata (IV, 20, V,1;VI.1) terkait dengan perlakuan yang harus diberikan terhadap anak dalam pendidikan. "anak yang sudah berumur 5 tahun hendaklah diperlakukan seperti halnya anak raja, tetapi jika sudah berumur 7 tahun mulai dilatih agar suka menurut, baru setelah berusia sekitar 10 tahun mulai diajari membaca. Sesudah berumur 16 tahun hendaknya perlakukan mereka sebagai sahabat, jika hendak menunjUkkan kesalahannya harus dilakukan dengan hati-hati (Edi Sedyawati, 1991).
Dalam hal ini, mereka yang belajar harus tinggal bersama dengan Brahma (Guru) yang juga sebagai pengganti orang tua. Proses-proses pendidikan dilakukan dengan berbagai cara, seperti tanya jawab baik individu maupaun berkelompok, tidak memanjakan anak, anak diajarkan keterampilan melalui magang, diberlakukan aturan dengan konsekuensi yang jelas. Hal ini bertujuan untuk menjadikan anak mempunyai perangai yang baik juga berpengatahuan.Â
Sistem pengajaran pendidikan seperti ini dilakukan mulai dari anak-anak hingga mereka dewasa. Akan tetapi, ketika sudah dewasa  pengajaran hanya dilakukan dengan cara tut wuri handayani (Edi Sedyawati, 1991). Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan yang diberikan kepada anak-anak hingga dewasa sudah pernah dilakukan pada masa Hindu-Budha dan dilakukan sesuai dengan tahap-tahap perkembangan peserta didik.
Â
Referensi
Edi Sedyawati, M. Z. (1991). Sejarah Pendidikan di Indonesia Sebelum Kedtangan Bangsa-Bangsa Barat. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional.
Fauziah. (2017, Juli 3). Mengenal Sistem Among Dalam Konsep Belajar Taman Siswa. Retrieved from https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/mengenal-sistem-among-dalam-konsep-belajar-taman-siswa/
Kumalasari, D. (2010). Konsep Pemikiran Ki Hadjar Dewantara dalam Pendidikan Taman Siswa (Tinjauan Humanis Religius). ISTORIA Volume VIII Nomor 1 September, p. 49.
Suhartono Wiryopranoto, N. H. (2017). Perjuangan Ki Hadjar Dewantara Dari Politik ke Pendidikan. Jakarta: Museum Kebangkitan Nasional Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H