Mohon tunggu...
Hasan Sholeh
Hasan Sholeh Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya merupakan mahasiswa yang saat ini ingin terjun ke dunia kepenulisan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Dibalik Enaknya Daging Kambing, Benarkah Menyebabkan Kolesterol Tinggi?

21 Juni 2024   22:39 Diperbarui: 21 Juni 2024   23:20 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Idul Adha dikenal dengan hidangan lezat berbasis daging kambing. Sate, gulai, dan berbagai masakan kambing lainnya sangat diminati pada momen ini. Namun, selain kenikmatannya, ada kekhawatiran mengenai kandungan kolesterol dalam daging kambing. Apakah daging kambing benar-benar dapat meningkatkan kolesterol dan berpotensi berbahaya bagi kesehatan?

Sebelum kita memasuki detail lebih lanjut, kuatkan pemahaman terkait apa yang dimaksud dengan kolesterol dan bagaimana hal ini berkaitan dengan konsumsi daging kambing. Kolesterol adalah senyawa berbentuk lilin yang dihasilkan oleh tubuh dan juga didapat dari makanan. Kolesterol terbagi menjadi dua jenis yaitu: Low-Density Lipoprotein (LDL) atau yang sering dikenal kolesterol jahat dan High-Density Lipoprotein (HDL) atau yang sering dikenal kolesterol baik. Tingkat LDL yang cukup tinggi ini dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung koroner, sedangkan HDL membantu membersihkan kolesterol LDL dari aliran darah.

Fakta Kandungan Kolesterol Daging Kambing

Daging kambing adalah jenis daging merah dengan kadar kolesterol lebih sedikit daripada daging sapi. Per 100 gram daging kambing memiliki sekitar 75 mg kolesterol, sedangkan daging sapi memiliki sekitar 90 mg kolesterol dalam jumlah yang sama.

Dibandingkan dengan daging ayam tanpa kulit, bawaan kolesterol dalam daging kambing juga lebih rendah. Daging dada ayam tanpa kulit mengandung sekitar 85 mg kolesterol per 100 gram.

Apakah Ada Penyakit Lain yang Memungkinkan Terjadinya Kolesterol?

Selain meningkatkan kadar kolesterol, konsumsi daging kambing secara berlebihan juga dapat meningkatkan risiko terkena berbagai penyakit lainnya. Pertama, daging kambing yang mengandung lemak jenuh yang cukup tinggi dapat berkontribusi pada peningkatan risiko penyakit jantung koroner dan masalah kardiovaskular lainnya. Lemak jenuh juga bisa menaikkan kadar kolesterol LDL ("kolesterol jahat") yang ada dalam darah, hal ini merupakan faktor risiko utama untuk aterosklerosis dan penyakit jantung. Kedua, asupan kalori berlebih dari daging kambing yang tinggi lemak bisa menyebabkan peningkatan berat badan dan risiko obesitas. Obesitas sendiri merupakan faktor risiko untuk diabetes tipe 2, hipertensi, dan beberapa jenis penyakit kanker. Ketiga, konsumsi daging merah yang terlalu banyak juga dapat meningkatkan risiko terkena penyakit kanker usus besar dan mungkin juga berkontribusi pada risiko kanker lainnya, meskipun hubungannya masih dalam penelitian lebih lanjut. Keempat, diet tinggi lemak hewani juga bisa mempengaruhi sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan risiko penyakit autoimun. Terakhir, masalah pencernaan seperti sembelit dan gangguan pencernaan lainnya juga dapat timbul akibat konsumsi daging merah yang berlebihan. Untuk mengurangi risiko ini, langkah dalam memilih dan memasak daging dengan bijak, menjaga keseimbangan dalam diet dengan memasukkan lebih banyak sayuran, buah-buahan, dan sumber protein nabati, serta menjaga gaya hidup aktif dengan rutin berolahraga. Atau bisa juga berkonsultasi dengan dokter maupun ahli gizi untuk mendapatkan saran atau pengetahuan yang sesuai dengan kebutuhan kesehatan.

Peran Pengolahan dan Menu Masakan

Meskipun kandungan kolesterol dalam daging kambing lebih rendah, bukan berarti aman dikonsumsi tanpa batas. Faktor-faktor yang mempengaruhi kadar kolesterol dalam hidangan daging kambing meliputi bagian daging yang digunakan, seperti iga dan paha yang lebih berlemak memiliki kandungan kolesterol yang lebih tinggi daripada bagian daging tanpa lemak. Selain itu, cara pengolahan juga berpengaruh; menggoreng daging kambing dengan banyak minyak dapat meningkatkan kandungan lemak jenuh dan kolesterol dalam hidangan.

Komposisi hidangan juga berperan penting seperti perpaduan daging kambing dengan santan, jeroan, atau makanan yang digoreng dalam satu hidangan dapat meningkatkan kadar kolesterol yang dikonsumsi. Oleh karena itu, disarankan untuk mengatur konsumsi daging kambing dengan memilih bagian daging yang lebih rendah lemak dan memperhatikan cara memasak serta bahan tambahan dalam hidangannya.

Tips Menikmati Daging Kambing dengan Sehat

Berikut beberapa tips untuk menikmati daging kambing dengan lebih sehat. Pertama, pilihlah potongan daging yang rendah lemak seperti daging kambing muda atau bagian loin yang memiliki sedikit lemak. Kedua, saat memasak, hindari menggoreng dan lebih baik gunakan metode seperti merebus, mengukus, atau menumis dengan sedikit minyak untuk mempertahankan kandungan lemak yang rendah. Ketiga, batasi konsumsi jeroan seperti hati dan ginjal karena mengandung kolesterol tinggi. Keempat, perhatikan porsi makan agar seimbang dengan asupan makanan lainnya. Kelima, sertakan juga dengan mengonsumsi sayuran dan buah-buahan, karena serat dipercaya untuk membantu menurunkan kadar kolesterol LDL dalam darah. Terakhir, rutin berolahraga untuk menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah secara optimal. Dengan mengikuti tips ini, kita semua dapat menikmati daging kambing dengan cara yang lebih sehat dan mendukung kesehatan tubuh.

BagaimanaJika Kita Telat Mengetahui?

Jika sudah terlanjur mengonsumsi daging kambing secara berlebihan, ada beberapa tahapan yang bisa dilakukan untuk meminimalisir dampaknya terhadap kesehatan. Pertama, seimbangkan asupan dengan makanan sehat seperti sayur-sayuran, buah-buahan segar, dan sumber protein yang berlemak rendah seperti ikan atau ayam tanpa kulit. Hal tersebut membantu menyeimbangkan nutrisi dan mengurangi dampak lemak jenuh. Kedua, meningkatkan asupan cairan dengan meminum air lebih banyak. Air membantu proses pencernaan dan menghilangkan toksin dari tubuh. Ketiga, lakukan olahraga secara teratur untuk membakar kalori berlebih dan memperbaiki metabolisme tubuh. Jenis olahraga yang dapat membantu adalah cardio seperti berlari atau bersepeda. Keempat, hindari makanan tinggi lemak jenuh dan gula berlebihan untuk sementara waktu, dan beralih pada makanan yang lebih seimbang serta rendah kalori. Terakhir, segera berkonsultasi dokter atau ahli gizi terpercaya.

Kesimpulan

Daging kambing memang mengandung kolesterol, namun lebih rendah daripada daging sapi dan ayam. Konsumsi daging kambing secara berlebihan dapat meningkatkan kolesterol dan berakibat pada penyakit lain seperti jantung koroner, obesitas, kanker, dan gangguan pencernaan. Oleh karena itu, memilih daging kambing yang rendah lemak, mengolahnya dengan cara sehat, dan menjaga porsi makan. Konsumsi juga harus diimbangi dengan makanan lain seperti sayur, buah, dan protein nabati.

Jika sudah terlanjur mengonsumsi daging kambing secara berlebihan, lakukan langkah-langkah seperti mengonsumsi makanan sehat, minum air putih, berolahraga, dan konsultasi dengan dokter ahli gizi untuk membantu tubuh pulih dan menjaga kesehatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun