Mohon tunggu...
Hasannudin udin
Hasannudin udin Mohon Tunggu... Guru - Guru SMA Islam Al-Azhar Bumi Serpong Damai

Membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Merawat Akal Sehat di Negeri Ini

4 September 2024   13:40 Diperbarui: 4 September 2024   13:42 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oposisi tidak boleh hidup di negeri ini katanya, karena oposisi ibarat benalu menghambat agenda agenda pemerintah.

Kita ini bangsa besar  dan lebih  besar dari Eropa barat, dan sangat kompleks problem dialami bangsa ini.

Hanya dengan kerjasama antar anak bangsa dan matikan oposisi, kita akan menjadi negara yang sukses di masa mendatang.

Oposisi itu dianggap tidak tahu diri hidup di negeri ini, sepak terjangnya kerapkali membuat pusing pengendali negeri.

Tepatkah dan benarkah, jika oposisi itu tidak boleh hidup dan dibenamkan di negeri ini, dalam negara yang katanya menganut demokrasi.

Demokrasi itu memberikan kebebasan memilih, apakah mau menjadi bagian pemerintah,  atau menjadi pihak yang tidak bersama pemerintah.

Melarang keberadaan oposisi di negara demokrasi, itu merupakan pelecehan dan penodaan terhadap nilai nilai sakral demokrasi.

Hilangnya oposisi dalam alam demokrasi, apakah masih tepat disebut demokrasi di negeri ini, ataukah lebih pas disebut demokrasi yang dibelenggu.

Berbahaya dalam alam demokrasi, ketika oposisi dihilangkan, sama saja dengan membunuh tumbuh dan berkembangnya akal sehat.

Bisa dibayangkan jika akal sehat dibunuh dibenamkan di negeri ini, pasti kita memasuki alam ketumpulan berpikir,  sehingga berakibat semakin rendahnya peradaban.

Semestinya penguasa yang cerdas itu bukan membunuh oposisi, tetapi oposisi diperbolehkan berkiprah, yang terpenting pengaruhnya dikendalikan  dalam kehidupan berbangsa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun