Mohon tunggu...
Cecep Hasannudin
Cecep Hasannudin Mohon Tunggu... -

Anak rantau yang baru bisa baca dan nulis.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jokowi Presiden, Berubahkah Penampilannya?

2 Juni 2014   23:18 Diperbarui: 23 Juni 2015   21:47 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_327040" align="aligncenter" width="448" caption="Foto didonlod dari: www.nikdana.blogspot.com"][/caption]

Ini pertanyaan yang tak perlu saya lontarkan—apalagi kepada Joko Widodo yang kini telah resmi menjadi capres yang akan bersaing dengan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto pada 9 Juli mendatang. Apa pertanyaannya? “Jokowi presiden, berubahkah penampilannya?” Berubah atau tidak penampilannya, andai dia ditakdirkan Tuhan jadi presiden, masalah buat saya?

Tentu buat saya tak masalah. Justru saya mendorong suami Iriana Widodo itu untuk berpenampilan perlente andai Tuhan benar-benar menakdirkan dia jadi presiden. Saya kira wajar kalau Jokowi—sapaan populer pria asli Solo ini ingin mengenakan pakaian super mewah demi menjaga citra di hadapan khalayak—andai ia nangkring di RI 1.

Apalagi, presiden SBY adalah orang yang sangat menjaga, baik dalam perkataan maupun berpakaian. Jadi, hendaknya pengusaha di bidang perkayuan tersebut mesti mengikuti jejak pendahulunya. Cara bicaranya tertata—dan di hampir tiap pertemuan selalu melontarkan kata-kata asing. Jokowi mesti ikuti gaya pria kelahiran Pacitan itu.

Itu kalau mau mengikuti gaya presiden arus utama. Kalau mau gunakan gaya yang lain—pun tentu tidak dilarang. Justru itu kebaruan. Sebab, rakyat sudah jenuh dengan segala rupa pencitraan. Rakyat itu mau pemimpin yang dekat, tidak ada sekat sama sekali. Pemimpin yang senang berbaur, tidak jaga jarak, apalagi jaga imej.

Apakah bisa Jokowi menjadi pemimpin yang membawa kebaruan, baik dalam gaya kepemimpinan maupun dalam mengambil kebijakan yang cepat, tetapi tetap dalam perhitungan yang matang? Tentu ayah tiga anak tersebut bisa melakukan itu. Asal ada dukungan dari semua elemen yang memang mengharapkan perubahan. Jika tidak, ya semua akan sia-sia.

Soal apakah penampilan Jokowi akan berubah atau tidak bila dia jadi presiden—sebetulnya saya lebih suka pria yang dicitrakan sebagai manusia sederhana ini, ya tetap sajalah penampilannya seperti yang sekarang. Bila kunjungan ke mana pun tetap kenakan baju putih atau kotak-kotak, celana hitam, dan sepatu kets super murah. Penampilan apa adanya seperti itu, saya kira lebih disukai tinimbang perlente.

Kalau Jokowi tetap konsisten cara berpakaiannya, meski dia presiden—tentu ini menjadi nilai lebih dan akan dicap sebagai presiden di dunia dengan penampilan sederhana. Mungkin, lho. Sebab, mungkin di belahan sana ada presiden yang penampilannya lebih sederhana. Apalagi, misalnya, Jokowi berani mengatakan, ”Setengah dari gaji saya akan saya sumbangkan buat rakyat!” Berani?

Walau saya mendorong Jokowi untuk berpenampilan perlente saat menjabat sebagai presiden, tetapi saya lebih suka kader PDIP itu berpenampilan sederhana sebagaimana yang kita lihat saat ini.  Sebab, penampilan Jokowi yang apa adanya tersebut dinilai telah mampu membuat publik bersimpati dan mencengangkan. Jokowi itu beda. Banyak orang menyebut, dia seorang pejabat yang berpenampilan wong ndeso.

Kita lihat saja nanti, Jokowi presiden, berubahkah penampilannya?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun